six

1.5K 239 46
                                    

Sehun frustrasi, sudah sembilan tahun lamanya ia mencari keberadaan Yoona dan menyandang gelar status duda.

Iya, dua tahun setelah kepergian Yoona, akhirnya ia mengambil jalan keputusan menceraikan Irene dan mengusir wanita itu dari rumahnya serta melarangnya kembali masuk ke dalam lingkup kehidupannya sampai sekarang.

Ia tidak perduli jika mantan istrinya itu kini menjadi gembel di jalanan. Toh, itu juga bukan salahnya. Salahkan orang tuanya yang kini telah membusuk di dalam tanah dimakan cacing yang telah memaksanya menikahi wanita itu.

Ia sadari jika yang ia lakukan sudah sangatlah terlambat untuk dimaafkan. Andaikan dulu ia lebih percaya diri dan berusaha mempertahankan sang kekasih, kehidupannya pastilah tidak akan sekacau saat ini.

Dalam dua tahun itu ia berusaha untuk menyusun banyak rencana agar segera bisa bebas dalam belenggu kekuasaan ayahnya. Dan peluangnya makin besar ketika ayahnya didiagnosis oleh dokter yang mengatakan jika sang ayah memiliki penyakit kanker paru-paru.

Ia hanya bisa menyeringai dan berdoa kepada Tuhan untuk segera mencabut nyawa ayahnya. Cih, kalian bisa mengatakan ia anak yang durhaka karena mendoakan kematian orangtuanya sendiri. Tapi itulah kenyataannya. Dia bahkan seberusaha mungkin untuk memperpendek umur si tua bangka itu.

Setelah sang ayah meninggal, tampuk kekuasaan perusahan jatuh sepenuhnya di tangannya. Ia pun kembali menyusun rencana dan berhasil membuat perusahaan keluarga mantan istrinya gulung tikar dengan menarik semua saham yang dulu ayahnya tanam. Ia makin senang ketika mendengar berita jika mantan ayah mertuanya itu membunuh istrinya dan dirinya sendiri diakibatkan stress dengan masalah perusahaan mereka yang bangkrut.

Dan Irene yang mengalami depresi berat sehingga membuat kejiwaannya sedikit terganggu. Bukannya membantu memasukkan mantan istrinya ke rumah sakit jiwa, Sehun malah mengusir wanita itu dari rumah megah keluarga Bae yang kini menjadi aset miliknya.

Ia juga selalu saja menampik perasaannya yang sebenarnya hingga ia renungi selama sembilan tahun belakangan ini. Membuat ia sangat menyesal telah membuat Yoona pergi dan membencinya.

Andaikan saat itu ia membuang egonya sedikit saja dan menentang ayahnya sekuat tenaga. Mungkin saat ini Yoona masih ada di dalam rengkuhannya, masih bisa melihat senyum wanita itu.

Ya, andaikan itu dapat terjadi dulu. Tapi sayangnya tidak sekarang. Itu semua sudah berlalu.

.

.

.

.

Sehun berjalan dengan penuh wibawa di lobby salah satu perusahaan terbesar di Korea. Perusahaan milik sahabat baiknya sendiri.

Ia kemari untuk menyambut kepulangan sahabatnya dari Italia. Memang sahabatnya telah lama menetap di Italia dan memantau seluruh cabang-cabang perusahaannya dari sana.

Kakinya berhenti melangkah ketika netra matanya menangkap siluet seorang wanita yang sangat familiar di ingatannya.

"Yoona?"

Sehun menggelengkan kepalanya keras dan kembali menatap siluet yang ternyata hanya bayangan semunya saja. Ia tersenyum miris, "Mana mungkin Yoona ada disini."

"Tuan Oh Sehun?" seseorang memanggil namanya.

Alisnya terangkat naik menatap seorang pria yang entah kapan telah berdiri di sampingnya, "Anda Tuan Oh Sehun?" tanya pria itu memastikan.

"Ya, ada apa memangnya?"

Pria itu sedikit berdehem dan memiringkan tubuhnya untuk memberi Sehun jalan, "Perkenalkan saya Lee Hyukjae sekretaris pribadi di perusahaan ini. Tuan Park mengutus saya kesini untuk menbawa anda karena ia telah menunggu anda sedari tadi. Mari ikuti saya."

✔「 I Was A Fool 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang