Chapter 1 : Somewhere in The Night

6.6K 405 12
                                    

Malam itu angin berhembus kencang membawa rintik-rintik hujan membasahi bumi. Seorang gadis dengan mantel merah terang berlari kecil guna mempercepat langkahnya agar segera sampai ke rumahnya tanpa harus kebasahan. Namun sayang, gerimis kecil itu tiba-tiba berubah manjadi hujan deras membuat si gadis harus segera mencari tempat berteduh kalau tidak ingin basah kuyup. Hingga langkah kakinya membawanya untuk berteduh di depan sebuah klinik yang sepertinya sudah mau tutup mengingat hari sudah hampir mencapai tengah malam. Ia merutuki bosnya yang menurutnya sangat sensitif hingga membuatnya harus bekerja lembur dan pulang larut malam tanpa alasan yang jelas.

"Padahal aku tidak merasa memelototinya tadi. Dasar wanita tua tak berperi kemanusiaan!" rutuknya.

Tiba-tiba sayup terdengar suara rintihan kesakitan dari arah gang sempit di samping klinik tempat si gadis berteduh. Karena penasaran ia pun mencoba mengintip sedikit dari balik dinding. Gadis itu langsung terkesiap dan segera membungkam mulutnya agar tidak menimbulkan suara apapun. Disana, di ujung gang sempit itu terlihat jelas siluet dua orang. Yang satu nampak seperti wanita yang sering ia lihat di majalah dewasa yang kini tengah naik daun, dan yang satunya lagi tampak seperti badut di film horor yang pernah ia tonton, dengan seringai menyeramkan yang menampilkan gigi-gigi runcing serta salah satu tangan sedang menggenggam sebilah pisau yang kini tengah di arahkan untuk menggorok leher sang model wanita tersebut.

Jantung sang gadis berdetak cepat hingga terasa sakit, adrenalinnya terpacu. Mengendap-ngendap, ia pun mencoba mendekati mereka perlahan. Setelah berada di jarak yang cukup dekat, ia segera menerjang si badut hingga membuat mereka terjerembap ke aspal penuh genangan air kotor. Detik selanjutnya bogeman-bogeman mentah menghantam wajah sang badut telak. Dengan sekuat tenaga sang badut mencoba melawan, tapi sang gadis tidak membiarkan itu. Dia terus menghantamkan bogeman mentahnya hingga ia hampir kehabisan tenaga, dan wajah sang badut sudah memar disana sini bahkan bibir dan hidungnya mengeluarkan banyak darah.

Setelah merasa cukup sang gadis pun berhenti sambil terengah-engah. Ia menatap sang badut yang sudah terkapar mengenaskan di bawahnya. Namun, tiba-tiba badut itu tersenyum miring dan keadaan pun seketika menjadi terbalik. Sang gadis terkungkung di bawah sang badut yang menyeringai senang.

"Well, lumayan juga untuk gadis cantik sepertimu. Ah...Alexa? Nama yang cukup bagus."katanya sambil menarik seuntai kalung emas berukiran nama yang melingkar indah di leher jenjang sang gadis. Badut itu menghirup dalam kalung emas berukir nama Alexa disana. "Aromamu juga sangat nikmat, manis."kata sang badut sambil mendesah membuat Alexa mengernyit jijik melihatnya. Dengan sekuat tenaga Alexa mencoba mendorong badut itu agar menyingkir dari atas tubuhnya, tapi hasilnya nihil. Badut itu justru menggenggam kedua tangan Alexa dan menahannya di atas kepala. Sambil menyeringai dan terkekeh, badut itu memperhatikan detail wajah Alexa dari jarak yang cukup dekat.

"Seharusnya kau tidak menganggu kesenangan orang lain, cantik."katanya sambil mengendus ceruk leher Alexa membuatnya berontak marah.

"Lepaskan, sialan!"kata Alexa berontak marah.

"Ssshhh....gadis cantik tidak boleh mengumpat."kata badut itu terkekeh dan tanpa aba-aba melumat bibir Alexa. Sontak Alexa membulatkan matanya dan berontak dengan semakin beringas. Ciuman itu berlangsung cukup lama dengan bibir Alexa yang hanya diam saja tidak menanggapi.

Setelah tautan bibir mereka terlepas, Alexa segera mendorong sang badut dan lekas berdiri. Menatap garang sang badut yang masih saja terkekeh, Alexa mengalihkan atensinya sejenak pada wanita yang ingin ia tolong tadi. Dan wanita itu sudah terbujur kaku di sana dengan luka sayatan cukup dalam di lehernya yang menyebabkan banjir darah di sekitar tubuh wanita itu. Alexa terdiam sesaat memandang mayat model wanita itu yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri, ia pun menghembuskan nafas lesu. Ia gagal menyelamatkan wanita itu.

Sir Hemlock (#GLS1) [COMPLETED ON DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang