Chapter 7 : Haunted

2.8K 261 14
                                    

Alexa terus berlari tanpa mempedulikan kakinya yang kini sudah lecet bahkan mengeluarkan darah. Ia enggan menoleh ke belakang lantaran terlalu takut akan kejutan yang akan ia dapatkan. Firasatnya berkata kalau Mr. Hemlock belum lah mati, tak semudah itu membunuh sosok yang setara dengan iblis dari kerak neraka. Jadi sebelum semuanya menjadi semakin rumit, Alexa sudah membulatkan tekad untuk kabur dan menghilang selama-lamanya. Lupakan thesis dan lupakan gelar magister. Menyelamatkan nyawa lebih penting.

Saat dirinya merasa akan pingsan, barulah Alexa berhenti berlari. Ladang jagung yang sudah menguning telah ia lewati. Kini hutan nan lebat terpampang di hadapan Alexa. Ia menoleh ke kanan dan kiri guna mencari jalan lain selain menembus hutan lebat di depannya. Namun ia sama sekali tidak menemukan apa yang ia cari dan hari sudah beranjak semakin malam. Bulan dan bintang pun sudah menunjukkan dirinya di langit hitam pekat tepat di atas Alexa. Hembusan angin malam membuatnya menggigil kedinginan karena ia tidak mengenakan baju hangat yang memadai, hanya jaket tipis dengan kaos lengan pendek di dalamnya serta celana jeans belel yang juga sudah tipis.

Alexa mengeluarkan ponselnya dan mendapati ponsel nya itu tidak mendapatkan sinyal sama sekali. Wajar, ini daerah antah berantah di tengah ladang jagung dan hutan yang lebat. Hembusan angin dingin sekali lagi menerpa dirinya, mengenai tengkuknya dan membuatnya tiba-tiba merinding. Ia pun langsung berbalik badan dan mendapati ladang jagung yang bergoyang-goyang diterpa hembusan angin serta cahaya bulan yang berwarna keperakan menyorotinya membuat ladang jagung itu seperti memiliki aura mistis yang membuat Alexa tanpa sadar mundur selangkah.

Mendengus karena tak ada pilihan lain, ia pun akhirnya menyalakan senter dari handphonenya dan berjalan perlahan menembus gelapnya hutan. Lebih baik terus berjalan daripada berdiam lalu ditangkap oleh badut sialan itu. Pikir Alexa muram.

Matanya awas menatap sekeliling, jaga-jaga jika ada hal yang mencurigakan. Hutan itu sangatlah gelap, hanya sedikit cahaya bulan yang bisa masuk melalui celah pohon-pohon tinggi menjulang. Kakinya terus melangkah, namun langkah demi langkah justru malah membuat Alexa merasa seperti berjalan menuju sebuah jaring besar yang akan menjeratnya dan tak akan melepaskannya dengan mudah.

Ia pun berhenti untuk mengambil nafas sejenak. Lalu menoleh kembali kebelakang. Pemandangan ladang jagung sudah tidak terlalu terlihat dari posisi Alexa berdiri. Tanpa sadar ternyata ia sudah berjalan lumayan jauh dari bibir hutan. Namun telinga nya tanpa sadar mendengar suara samar dari kepakan sayap dan koakan burung gagak.

Alexa pun langsung mematung di tempat, jantungnya berdentam-dentam sampai dadanya terasa sakit. Saat suara kepakan dan koakan semakin jelas dengan membabi buta Alexa berlari kencang menembus hutan lebih dalam lagi. Ia berharap menemukan sesuatu atau tempat yang membuatnya dapat bersembunyi sementara dari burung gagak itu. Karena entah kenapa Alexa merasa sangat yakin kalau burung gagak itu bukanlah burung gagak biasa dan Alexa tidak boleh terlihat oleh burung gagak itu.

****

Well, sepertinya semesta memang sedang tidak berada di pihakku. Bagaimana tidak? Sudah sejauh ini tapi aku sama sekali belum menemukan satu pun tempat yang bisa aku jadikan tempat persembunyian. Kakiku sudah benar-benar tidak sanggup lagi.

Efek terlalu lelah dan putus asa akhirnya aku menjatuhkan diriku di bawah sebuah pohon besar dengan nafas yang berkejaran. Duduk berselonjor sambil menunggu malaikat maut datang menghampiri, sungguh, aku sudah tidak peduli lagi sekarang. Kakiku sudah benar-benar lelah sampai ingin copot rasanya dan sekujur tubuhku rasanya sakit semua. Sungguh, aku benar-benar pasrah. Jika ini memang akhirnya, ya sudah lah aku akan terima dengan lapang dada. Yang terpenting orang tuaku baik-baik saja.

Tapi apakah benar seperti itu?. Batinku di dalam hati.

Mendengus lelah, kusandarkan kepalaku pada batang pohon besar itu. Aku menatap langit, taburan bintang dan cahaya lembut bulan membuatku sedikit lebih rileks. Ah, rasanya ingin memejamkan mata sejenak saja. Tetiba aku sangat merindukan kasur nyamanku di rumah.

Sir Hemlock (#GLS1) [COMPLETED ON DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang