Chapter 13 : Liars

2.6K 230 23
                                    

   Desiran angin menerbangkan helaian rambut indah Alexa, membawa aroma semerbak musim semi. Mr. Hemlock menghirup dalam-dalam aroma yang selalu nyaris membuatnya gila itu, membuatnya terobsesi untuk memiliki. Mereka masih berdiri di tempat yang sama dengan posisi yang sama. Namun, senyum lembut itu telah berubah menjadi tatapan tajam penuh obsesi saat aroma itu memenuhi benaknya hingga ia benar-benar merasa nyaris gila dibuatnya.

   Rerumputan basah, bunga rosemary, jeruk, mint dan cokelat adalah perpaduan sempurna yang dapat membuatmu bersemangat untuk mengejar apapun yang kau inginkan, layaknya senyawa dopamin. Aroma khas Alexa, desah Mr. Hemlock seraya menghirup rakus aroma itu.

   Mawar segar, wine, lemon, besi, mint dan tembakau adalah aroma yang berebut masuk ke dalam indera penciuman Alexa saat tiba-tiba saja Mr. Hemlock menariknya ke dalam pelukan erat. Dan ia pun langsung merasa linglung sejenak, hingga membiarkan saja saat Mr. Hemlock menciumi kepalanya bahkan tiap helai rambutnya seperti orang yang nyaris kehabisan nafas dan berebut menghirup oksigen. Namun saat ciuman itu mulai beralih ke pipi dan nyaris melahap bibir Alexa, kesadarannya kembali membuat ia dengan refleks mendorong tubuh Mr. Hemlock menjauh. Mr. Hemlock terhuyung menjauh karena tak siap dengan penolakan tiba-tiba itu.

    "Bisakah kau berhenti menciumku tanpa izin?!" gertak Alexa marah seraya mengelap bibirnya dengan punggung tangan. Mr. Hemlock hanya diam menatap Alexa dengan topeng tanpa emosi.

   "Ah iya, jangan kira aku tidak berani melaporkan semua perbuatan yang sudah kau lakukan pada polisi. Aku akan melaporkannya sekarang juga!" kata Alexa dengan berapi-api.

   "Ternyata kau masih belum mengerti juga ya?" ejek Mr. Hemlock seraya tersenyum meremehkan membuat Alexa mengernyit tak suka.

   Tapi kata-kata selanjutnya mampu membuat Alexa melongo tak percaya, "Baiklah kalau itu mau mu. Aku pun bersumpah tidak akan mangkir jika sampai di panggil ke kantor polisi sebagai tersangka." kata Mr. Hemlock dengan tak acuh. Kemudian melenggang pergi begitu saja meninggalkan Alexa yang masih terpaku karena bingung. Tak lama Alexa pun berlari menyusul Mr. Hemlock setelah mendengar suara bisikan-bisikan aneh dari dalam hutan yang membuatnya merinding.

     Sesampainya di mansion Alexa menemukan Mr. Hemlock yang sedang memutar-mutar kunci dengan jarinya. "Bersiaplah, aku akan mengantarmu pulang." katanya masih dengan tak acuh.

   "Aku bisa pulang sen--..." Alexa baru saja ingin membantah, namun saat mendapat tatapan tajam itu akhirnya ia kembali bungkam. Entah kenapa aura disekeliling Mr. Hemlock terasa semakin gelap dan suram membuat Alexa ingin menjauh sejauh-jauhnya.

    Mereka saling diam selama diperjalanan, tak ada yang memulai obrolan. Mobil pun melaju melewati berhektar-hektar lahan gandum dan jagung yang sudah mulai menguning dan siap untuk dipanen, tak ada satu pun rumah hanya ada beberapa lumbung tempat menyimpan hasil panen. Tempat tinggal Mr. Hemlock memang berada jauh di pinggiran kota, jauh dari hiruk pikuk modernisasi tapi dengan rumah se megah itu Alexa tak bisa tak hal-hal buruk. Misalnya saja Mr. Hemlock memang sengaja menjauh dari keramaian karena hobi membunuhnya itu. Lalu mobil pun mulai menyebrangi Westminster Bridge, hiruk pikuk kota di siang hari yang mendung merilekskan pikiran Alexa. Dia akan kembali ke rumah, batinnya terus menerus. Ia pun menghembuskan nafas lega.

    Namun berbeda dengan Mr. Hemlock yang tatapan matanya menjadi semakin tajam saat melihat Alexa menghembuskan nafas lega disertai senyum kecil yang terbit di bibir cantiknya. Ia sudah menyiapakn segala macam rencana untuk menjerat Alexa jika kali ini gadisnya itu berencana untuk lari darinya. Tak peduli jika itu harus memakan banyak korban, batinnya tersenyum iblis. Tak lama mereka pun telah sampai di depan rumah Alexa.

Sir Hemlock (#GLS1) [COMPLETED ON DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang