Chapter 8 : Dark Secret

2.9K 243 11
                                    

    Malam hampir mendekati pagi, seorang gadis berambut coklat panjang dengan gaun sederhana berwarna broken white dengan jaket kulit di luarnya, membuka kenop pintu rumahnya dan mendapati ruang tamu rumahnya gelap gulita. Hanya satu kesimpulan, kakak-kakak sialannya itu belum lah pulang. Berjalan gontai ia pun menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya yang terletak di lantai dua. Segera ia membanting tubuhnya ke kasur empuk miliknya. Lalu matanya menatap langit-langit kamarnya yang sudah ia lukis hingga menyerupai langit di malam hari lengkap dengan bulan yang bersinar indah.

Ia menatap penuh cinta lukisan bulan itu bagai menatap wajah seorang kekasih. Setelah beberapa menit, ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari ceceran darah yang melekat di badan juga gaunnya. Dalam lima belas menit ia telah selesai, dan berjalan keluar kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya. Tatapannya terarah ke sebuah botol kristal yang di letakkan di antara botol-botol parfumnya di meja nakas tepat di samping tempat tidurnya. Botol kristal berbentuk hati yang berisi cairan berwarna kuning keemasan pemberian dari malaikat penyelamatnya. Cairan itu nyaris terlihat seperti cairan parfum mahal biasa kecuali efek sampingnya. Satu tetes saja bisa menyebabkan kejang-kejang bahkan dapat menyebabkan kematian jika dosisnya ditambah. Malaikat penolongnya lah yang memberikan itu untuk pertahanan diri, tapi dia tidak akan memakainya. Gadis itu akan menjadikannya kenang-kenangan untuk membuatnya selalu ingat kalau di dunia ini dia tidak lah sendiri. Tanpa sadar ia tersenyum hangat saat otaknya kembali mengingat wajah sang malaikat penyelamat.

Namun lamunannya terbuyarkan saat seseorang memanggilnya dari lantai bawah. Sudah bisa dipastikan itu adalah kakak-kakaknya yang brengsek. Dan benar saja, tak berapa lama pintu kamarnya terbanting terbuka dan empat orang laki-laki sedikit lebih tua dari gadis itu pun masuk. Mereka tertawa mengejek melihat sang gadis yang mulai beringsut mundur.

   "Oh, adik kecilku yang manis... Kenapa kau masih malu-malu, hm?" kata Jack si sulung dengan mata yang sudah menulusuri tubuh gadis itu dengan tatapan tak pantas.

    "Jangan takut, my lily. Kami tidak akan menyakitimu." kata Ian si tengah dengan nada mengejek. Lalu dengan secepat kilat, menyambar salah satu tangan gadis itu kemudian menariknya hingga menubruk dada bidangnya. Gadis itu langsung berontak saat Ian melingkarkan kedua lengan kekarnya tepat di pinggangnya. Membuat ke empat lelaki itu tertawa mencemooh melihat penolakan sang gadis yang hanya sia-sia belaka.

    Darren dan Luke, si kembar paling muda mulai mengerubungi sang gadis yang masih saja berontak di dalam pelukan Ian. Bagai predator yang mengerebungi mangsanya, mereka mulai menggerayangi dan melucuti handuk yang gadis itu kenakan. Karena terlalu lelah berontak, akhirnya ia hanya pasrah untuk kembali diperkosa oleh keempat kakak bejatnya itu. Ya, entah sudah berapa kali tubuhnya di koyak habis oleh orang-orang yang seharusnya melindungi dan menyayanginya. Entah kesalahan apa yang pernah di perbuat gadis itu hingga ia ditakdirkan hidup di tengah-tengah keluarga yang sama sekali tidak bisa disebut keluarga. Ibu dan ayahnya sama sekali tidak pernah mempedulikannya hanya karena ia terlahir sebagai seorang perempuan.

Ia pun sudah tak sanggup lagi untuk sekedar mengeluarkan air mata. Menutup mata sambil membayangkan sang malaikat penolong, dirinya kembali mendapatkan secercah harapan. Tekadnya kini sudah bulat, segera ia akan menagih janji malaikat penolongnya itu untuk membantunya bebas dari kubangan lumpur menjijikan ini.

   Kalian semua akan segera binasa di tanganku. Ucapnya dalam hati bagai sebuah janji. Saat ia membuka mata, hanya tatapan kosong yang nampak. Tatapan kosong yang begitu dingin, menyembunyikan bara dendam dengan begitu apik di dalam sana.

****

    Di lain tempat Mr. Hemlock sedang tertawa seperti orang gila saat dirinya tahu kalau sebentar lagi hasrat membunuhnya akan terpuaskan. Duduk di kursi kebesarannya dengan gaya angkuh, ia pun menyeringai. Tentu saja ia akan membantu siapa pun yang membutuhkan bantuannya. Ia merasa dirinya adalah orang paling baik di dunia maka dari itu sangat wajar kalau ia menjadi idola semua orang. Kecuali, Alexa. Batinnya menggeram tak senang.

Sir Hemlock (#GLS1) [COMPLETED ON DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang