18.Welcome to world

548 44 9
                                    

Hari demi hari pun telah berlalu, hingga tanpa disadari usia kandungan Jongdae sudah memasuki bulan terakhirnya. Perut buncit nya yang sudah membesar itu tampak menyulitkan Jongdae untuk sekedar membersihkan rumah nya dan juga Junmyeon. Beruntung lah atas saran kedua orang tua mereka, Junmyeon akhirnya mau mempekerjakan beberapa maid untuk sekedar membantu mereka mengurus rumah selama Jongdae belum bisa melakukan aktivitas itu kembali seperti sediakala.
Seperti pagi hari ini, terlihat para maid hilir mudik membersihkan rumah baik itu di ruang tamu atau bahkan di kamar milik sang empunya rumah yang bisa terbilang cukup sederhana untuk ukuran sepasang suami istri yang sebentar lagi akan menjadi orang tua baru.

Sedangkan sang nyonya rumah hanya bisa terdiam di atas ranjang nya karena perut nya yang sudah besar itu menyulitkan nya untuk beraktivitas seperti biasanya. Bahkan untuk membersihkan dirinya saja harus dibantu oleh sang suami sebelum dirinya pergi untuk bekerja di kantor yang saat ini sudah sah menjadi miliknya sendiri setelah beberapa minggu kemarin ayah mertua nya memberikan kuasa sepenuhnya atas perusahaan nya kepada putra tunggal tercinta nya itu.

Dan Jongdae sendiri pun mau tidak mau harus rela ditinggalkan oleh sang suami bekerja walaupun setiap malam mereka pasti akan menghabiskan waktu berdua sebelum berkelana menuju alam mimpi mereka. Entah itu dihabiskan untuk bercerita akan apa saja yang terjadi di hari ini dengan biasanya tangan kekar Junmyeon yang mengelus pelan perut buncit nya yang mana terdapat kedua anak mereka disana atau pun dihabiskan hanya untuk bercuddling cuddling ria diatas ranjang yang menjadi saksi atas menyatunya dua insan yang saling mencintai satu sama lain tersebut.

Dan Jongdae memiliki kebiasaan baru selama dirinya hamil ini, yaitu dirinya sering mendengarkan lagu lagu klasik yang iramanya sangat mampu membuat dirinya merasakan kedamaian. Dan sepertinya sang jabang bayi pun ikut merasakan nya, padahal biasa nya di jam-jam makan siang seperti ini kedua calon anaknya itu menendang-nendang dengan begitu aktif nya didalam sana, membuat Jongdae terkadang kewalahan dalam menenangkan sang calon anak nya walaupun pada akhirnya sang jabang bayi bisa ditenangkan dengan mendengar suara musik klasik yang akhir-akhir ini di terdengar sangat menenangkan di telinga nya.

Saat sedang asik nya mendengar kan musik klasik melalui kotak musik yang sengaja dibelikan suaminya atas permintaan nya saat masa-masa mengidam nya dulu, terdengar suara mobil dari arah luar rumahnya yang kemudian beranjak memasuki pekarangan rumah minimalis milik nya dan Junmyeon. Tidak salah lagi, itu suara mobil milik suaminya. Tapi, kenapa suaminya itu pulang di tengah hari seperti ini? Biasanya Junmyeon baru akan pulang menjelang sore hari atau disekitar jam 5 sore, apakah gerangan yang membuat lelakinya itu pulang di tengah hari seperti ini? Memikirkan hal itu membuat Jongdae merasa sedikit khawatir, tapi ia berusaha untuk menyingkirkan pikiran-pikiran negatif dari otak nya itu.

Tak berapa lama kemudian, pintu kamar Jongdae terbuka dan kini menampilkan sosok sang suami yang masih dengan menggunakan pakaian kantornya yang terlihat sedikit kusut di beberapa bagian nya. Junmyeon pun melangkahkan kaki nya mendekati sang belahan jiwa nya yang kini menatapnya dengan raut wajah tidak bisa ditebak namun dalam sorot matanya terdapat keterkejutan dan juga kekhawatiran. Melihat itu, Junmyeon pun menampilkan senyuman angelic menenangkan khas dirinya untuk menyatakan bahwa semua baik-baik saja kepada istrinya yang perlahan raut wajahnya melembut setelah melihat dirinya baik-baik saja.

Setelah sampai di pinggiran ranjang mereka, Junmyeon duduk disana dan melepaskan sepatu kerja nya dan menaruhnya di dekat meja samping ranjang nya. Lalu naik kembali ke atas kasur untuk membawa Jongdae-nya kedalam pelukan nya dan dibalas oleh yang lebih mungil dengan erat seakan melepaskan semua kerinduan nya selama bertahun-tahun padahal mereka hanya tidak bertemu selama beberapa jam saja.

"Kau sudah makan, Dae-ya?" tanya Junmyeon pertama kali setelah beberapa menit terdiam menikmati kehadiran mereka masing-masing dalam sebuah pelukan hangat.

Married With Serendipity (Suchen Fanfiction) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang