14.Meet with Him

393 47 12
                                    

Mentari seakan tiada bosan nya untuk terus menerangi seluruh dunia dengan cahaya terang nya.
Membuat semua manusia yang berada di bumi ini bisa melakukan semua kegiatan sehari-hari mereka dengan tenang, seperti yang dilakukan oleh sepasang anak adam yang masih betah berada di atas ranjang dengan selimut tebal menyelimuti tubuh mereka berdua. Seperti tidak terganggu oleh sinar sang Surya yang menembus masuk kedalam kamar tidur mereka melalui jendela yang berada disana.

Hingga seseorang dari mereka berdua yang memiliki wajah seperti malaikat yang diturunkan oleh Tuhan kepada umat manusia membuka matanya dan disungguhkan dengan wajah cantik sang istri yang masih betah menyembunyikan mata indahnya dibalik kelopak matanya.

Suho seakan tidak pernah bisa memalingkan wajahnya dari wajah seseorang yang sejak pertama kali bertemu sudah berhasil membuat jantungnya bekerja dengan ekstra dari biasanya. Ia terus memandangi nya dan tanpa disadari nya, tangan nya yang kekar itu perlahan menuju wajah yang selalu terbayang disetiap hari-harinya. Suho mengelusnya dengan sangat pelan, takut untuk membangunkan sang terkasih yang masih enggan untuk memperlihatkan mata indah miliknya. Ia terus mengelus mulai dari pipi Jongdae dengan sangat perlahan dan terus menuju hidung mungil milik sang kekasih hati hingga tiada disadari sampai ditempat favorit nya, yaitu bibir yang sudah menjadi candu nya sejak dulu.

Merasa ada yang sedang mengelus-elus wajahnya membuat Jongdae perlahan membuka matanya dan langsung bertemu dengan obsidian sehitam dan sekelam jelaga milik pria tersayang nya. Setelah cukup lama menyelami mata masing-masing, Jongdae pun memutuskan tatapan itu dan menunduk untuk menyembunyikan wajah yang ia sendiri meyakini sudah memerah karena malu.

-duh si manis malu-malu ihhh...- author :v

"Selamat pagi Suho-hyung..." ucap Jongdae yang masih betah menyembunyikan wajahnya dari pandangan sang suami tercinta nya.

"Selamat pagi juga, Dae-ya... Kenapa wajahnya disembunyikan, hm?" ujar Suho sambil membawa wajah memerah Jongdae untuk menatap ke arahnya.

Chup...

Bibir tipis miliknya mengecup sekilas bibir kucing kepunyaan sang istri yang sedari tadi sudah sangat menggoda nya untuk dikecupnya. Dan itu sukses membuat Jongdae semakin merona merah hingga sampai ke telinga nya.

"Heiii... Kenapa masih malu-malu,eoh? Bukan kah kita sudah terbiasa melakukan hal ini setiap pagi,hm? Lalu kenapa masih saja kau malu-malu seperti ini, Dae?" ujar Suho sambil merapihkan rambut yang menutupi wajah manis Jongdae

"Aku... Aku juga tidak tahu,hyung. Mungkin aku masih butuh waktu untuk terbiasa dengan hal ini,hyung." ujar Jongdae dengan sedikit gugup di nada bicaranya.

"Ya sudah tidak apa-apa, Dae-ya... Aku tahu, kau masih butuh waktu untuk menerima semua ini. Meskipun aku tahu, kau memiliki perasaan yang sama denganku. Baiklah, kau mandilah dulu dan bersiaplah untuk ke kampus. Aku akan bersiap setelah kau selesai. Dan urusan sarapan,biarkan aku yang memesankan makanan. Kau tidak mungkin untuk memasak dalam keadaan seperti ini setelah kegiatan kita semalam." ucap Suho sambil tersenyum sedikit menggoda istrinya itu dan itu mampu membuat wajah Jongdae yang tadinya sudah kembali normal, menjadi memerah kembali.

"Baiklah,hyung." ujar Jongdae sambil bangkit dan berjalan memasuki kamar mandi.


.
.
.
.
.


Jongdae sudah siap dengan kemeja biru dongker dan juga skinny jeans. Merasa sudah penampilan nya sudah siap, Jongdae pun akhirnya turun menuju meja makan yang sudah ada Suho disana dengan pakaian kantornya. Jika kalian bertanya apakah Suho masih kuliah, maka jawaban nya masih. Dan Suho mengambil kuliah di hari sabtu dan minggu di sore hingga malam hari.

Married With Serendipity (Suchen Fanfiction) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang