Married With Serendipity (Suchen Fanfiction) [✔]

16.I'm Pregnant?

Mentari nampak malu-malu untuk memancarkan sinarnya hari ini dan didukung oleh suhu udara yang mulai mendingin diluar sana.
Disebuah rumah yang cukup mewah yang berada di wilayah jauh dari hiruk pikuk kota Seoul, nampak seorang namja bertubuh mungil dengan sudut bibir yang melengkung mirip dengan sebuah tokoh kartun buatan Jepang bernama Pikachu sedang mengerjakan tugasnya sebagai istri dari seorang lelaki bernama lengkap Kim Junmyeon. Ia nampak sedang berada di dapur memasak makan malam untuk dirinya dan tentunya sang suami, mengingat hari sudah beranjak malam dan kemungkinan sang kepala keluarga sedang berada diperjalanan menuju pulang ke rumah saat ini.

Setelah beberapa menit berkutat dengan segala macam alat masak dan juga bahan-bahan nya, akhirnya masakan yang dibuat telah siap dan ia kemudian menyajikan nya diatas meja makan. Lalu, Jongdae menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya berharap ketika suami nya pulang, ia dapat menyambut kedatangan nya dengan keadaan dirinya sudah bersih dan wangi tentunya.

Benar saja, tak lama setelah dirinya selesai memakai pakaian, suara mobil terdengar memasuki perkarangan rumah cukup mewah miliknya dan juga Junmyeon. Berselang beberapa menit kemudian, terdengar langkah kaki yang menaiki tangga menuju kamar tempat ia berada sekarang. Senyum lebar tak dapat dihilangkan dari wajah nya ketika melihat sang pemilik hatinya sudah berada di ambang pintu kamar mereka, entah mengapa hari ini Jongdae merasa begitu merindukan sosok namja yang kini melangkah menuju dirinya yang berada diatas ranjang dengan sweater kebesaran berwarna biru muda dan juga celana pendek hitam membalut tubuh mungil nya.

Sesaat setelah Junmyeon berada dihadapan Jongdae, istri manisnya itu langsung menabrakan diri nya untuk masuk kedalam pelukan hangat miliknya. Junmyeon yang mendapatkan perlakuan tidak biasa dari Jongdae pun cukup terkejut, pasalnya pasangan nya ini tidak biasanya langsung memeluk dirinya ketika pulang sehabis bekerja seharian di kantor milik ayahnya.

"Hei... Ada apa ini, hm? Kenapa tiba-tiba kau memeluk ku seperti ini? Tidak biasanya kau seperti ini, Dae-ya." ujar Junmyeon yang kini telah membalas pelukan hangat yang diberikan sang istri kepada nya.

"Tidak ada apa-apa, hyung. Hanya saja aku merasa begitu merindukan mu seharian ini dan menginginkan untuk segera memeluk dirimu, hyung." jelas Jongdae yang mengerti dengan keterkejutan Namja-nya tersebut. Dan penjelasan Jongdae hanya dibalas anggukan kepala oleh Junmyeon.

"Ah, hyung...  Sebaiknya kau mandi dulu, aku sudah menyiapkan air panas untuk mu, lalu setelah kau mandi, turunlah kebawah karena aku menunggu mu di meja makan. Aku tahu kau lapar setelah berhadapan dengan banyak kertas di kantor seharian ini, hyung." ujar Jongdae setelah melepaskan pelukan nya di tubuh milik lelaki nya itu.

"Arraseo, kalau begitu aku mandi dulu. Kau tunggu lah disana, ne? Aku janji tak akan lama, nde?" ujar Junmyeon kepada Jongdae dan mulai melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi.

😺🐇😺🐇😺🐇

Setelah selesai makan malam dan mencuci piring bekas makan milik nya dan juga Junmyeon, Jongdae berniat untuk menyusul suaminya itu yang kini tengah berada di ruang keluarga sambil menonton acara musik yang ditayangkan disebuah stasiun televisi ternama di Korea Selatan. Namun belum sampai di sofa tempat Junmyeon duduk, tiba-tiba perut nya terasa mual dan dengan segera Jongdae pergi menuju wastafel di dapur untuk mengeluarkan isi perut nya.
Melihat sang istri yang berlari tiba-tiba membuat Junmyeon seketika merasa khawatir dan akhirnya memutuskan menyusul Jongdae yang kini terlihat berusaha mengeluarkan isi perutnya, tapi yang keluar hanya cairan bening saja.

"Dae, neo gwenchana? Apa perlu kita ke rumah sakit? Lihatlah, wajah mu terlihat pucat, Dae-ya." kata Junmyeon yang khawatir tentang kondisi sang istri yang memang tidak terlihat baik-baik saja saat ini dengan wajah yang nampak sangat pucat dan juga mata yang terlihat sangat sayu.