2. Hari H

1.9K 278 26
                                    

Hfft...

Jennie kembali menghembus kan napas nya kasar seraya memandang diri nya yg berbalut dress putih di cermin.

Hari ini dengan berat hati jennie terpaksa harus menerima pernikahan papa nya. Ada beribu alasan untuk menolak nya tapi jennie memiliki satu alasan yg cukup untuk menerima nya.

"Hei.." ucap seorang lelaki paruh baya seraya merangkul pinggang jennie.

"You're so beautiful in white." Ucap nya lagi lantas mencium puncak kepala jennie.

"Harus nya ucapan itu papa beri buat dia. Bukan buat jennie." Balas nya ketus.

"Hahah iya papa tau. Oh ya sayang makasih yaa uda mau nerima dia sebagai mama kamu."
"Sampai aku mati sekali pun gak akan nerima dia Pa."
"Setidak nya kau sudah menerima nya sebagai anggota keluarga kita yang baru. Papa yakin kamu akan menarik perkataan kamu sendiri nanti nya. Dia wanita yg baik. Kamu akan menyukai nya nanti."

"Terserah papa.."
"Jen mama akan selalu di hati kita. Selama nya. Papa gak akan ngelupain mama sampai papa mati sekali pun. Tapi papa butuh seorang wanita untuk mengurus papa. Kamu sudah besar. Suatu saat nanti kamu pasti akan ninggalin papa. Nth itu karna cita atau cinta."

"Jennie gak akan kemana2 Pa. Jennie akan selalu di sini sama Papa. Kalau perlu jennie gak akan menikah nanti."

"Hssh... kamu ini. Ucapan itu doa jen. Lagian apa sih yg kamu takut kan kalau papa nikah?"
"Jennie takut dia merebut semua harta papa."

"Hahah kamu ini.. hahaha.. apa perlu papa memberi kan semua harta papa sama kamu sekarang juga? Papa bisa telpon pengacara papa sekarang juga."

"Bukan itu aja. Jennie takut mereka merebut papa dari jennie. Jennie takut papa akan semakin jauh nanti nya."

Sontak saja lelaki paruh baya tersebut diam mendengar ucapan jennie. Sedetik kemudian tangan nya mengusap lembut puncak kepala jennie. Membuat gadis yang di hadapan nya malah menitikkan air mata.

"Papa janji papa akan menebus semua waktu kita sayang. Papa janji akan menebus kesalahan papa. Sekarang saat nya kita buka lembaran baru. Oke?"

"Baik lah. Tapi jennie gk janji akan nerima secepat nya dia jadi mama jennie."

"Papa gak akan maksain kamu. Asal ingat. Tetap jaga sopan santun kamu ok?"

"Iyaiya.. yauda papa ke altar gih. Bentar lagi acara berlagsung."
"Yauda papa keluar yaa."
Usai berkata demikian Yoongi segera beranjak meninggal kan jennie.

"Pa.." panggil jennie membuat langkah nya terhenti.
"Papa ganteng..." ucap jennie seraya mengacungkan kedua jempol nya ke udara. Membuat Yoongi terkekeh

Tak lama kemudian acara di mulai. Seluruh tamu undangan yg menghadiri acara tersebut berdecak kagum kala chaeryoung memasuki altar pernikahan. Yoongi tak henti2 nya menetral kan rasa gugup nya.

"Hei. You look so beautiful." Ucap nya saat Chaeryoung berdiri tepat di depan nya.
"Thank you."

Akhir nya mereka mengucap kan janji suci mereka masing2. Yoongi kemudian mencium bibir Chaeryoung yang langsung di sambut tepuk tangan yg meriah.

Jennie mencoba mengatur perasaan nya. Mata nya menatap nanar ke arah mama baru nya. Lalu pandangan nya beralih pada jisoo yang memandang kedua orangtua mereka dengan tatapan kosong. Tiada ekspresi.

"Dia kenapa??" Batin jennie bingung. Sedetik kemudian jisoo mengalihkan pandangan nya yg membuat tatapan mereka beradu.

Shit...

Jennie buru2 mengalih kan pandangan nya dan berpura2 fokus ke depan. Sedangkan debaran di dada nya kembali terasa seperti saat dulu ketika dia menjadi sosok pengagum rahasia jisoo.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang