Princess Hours Fanfiction Part 6

698 46 10
                                    

Siang itu terasa jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya, padahal kondisi di dalam istana saat ini jauh lebih redup dan berkabut. Sinar matahari sangat terik. Sangat tidak sehat bagi keluarga kerajaan untuk menghabiskan waktunya di luar istana, begitulah memang yang nampak terlihat dalam lingkungan istana. Tidak banyak orang yang melakukan aktivitas di luar gedung-gedung istana. Hanya terlihat sedikit dayang yang berlalu-lalang, melakukan pekerjaan mereka sebagaimana mestinya, mengantarkan makanan dan minuman atau keperluan lainnya yang mendesak mereka untuk keluar. Bahkan para penjaga pun berupaya sebaik mungkin untuk menutupi dirinya dari teriknya matahari.

Para pers tidak lagi berada di depan pagar-pagar tinggi yang menghalangi gedung pemerintahan itu. Pihak istana telah melarang keras agar media tidak ikut campur dalam beberapa hari yang diharapkan menjadi hari-hari tenang. Saat ini acara berita di televisi hanya menyiarkan janji pihak kerajaan, yang akan mengadakan jumpa pers jika keluarga kerajaan telah memutuskan tindak lanjut terhadap kasus Nona Min Hyo-rin, yang tentu saja telah banyak mencoreng nama kerajaan. Putra Mahkota Lee Shin kini menjadi sorotan setiap media dan namanya tak lagi harum. Berita skandal ini telah memberikan efek yang sangat buruk baik terhadap aktivitasnya, juga terhadap hubungan di dalam istana. Pihak kerajaan telah membatalkan semua aktivitas anggota istananya karena kasus yang sangat memalukan ini. Bahkan banyak masyarakat yang berkomentar, bahwa kerajaan sedang berupaya menutupi diri mereka dan menutup pagar istana rapat-rapat.

Masyarakat kini mempertanyakan apa yang akan terjadi selanjutnya. Banyak desas-desus bertebaran dimana-mana. Semua orang membicarakannya. Apakah yang akan terjadi pada nona Min Hyo-rin yang sedang mengandung? Ada kabar yang mengatakan Hyo-rin pasti akan disuap untuk menutupi segalanya. Ada juga yang bilang kalau Putri Mahkota pasti akan segera menceraikan Putra Mahkota, apalagi dulu ada kabar yang beredar bahwa mereka tidak ingin bersama lagi. Semua hal sangat membingungkan, bahkan keluarga kerajaan pun tidak tahu harus berbuat apa. Mana yang benar dan mana yang salah?

Satu-satunya kenyataan yang tidak diketahui publik, Putri Mahkota sedang sangat sakit dan dia juga sedang mengandung. Bahkan pihak kerajaan tidak mampu mengabarkan berita bahagia ini kepada seluruh rakyatnya. Berita ini justru akan memperburuk keadaan. Begitulah buruknya perasaan Chae-kyeong saat ini. Bahkan berita yang harusnya membuat dia bahagia malah menjadi malapetaka bagi kerajaan. Dia juga tidak tahu harus memihak siapa. Dia tidak tahu harus mempercayai siapa. Dia tidak tahu harus bertumpu kepada siapa. Saat ini dia masih berada di dalam mimpinya yang gelap. Dia belum sadar sama sekali dari hari sebelumnya, ketika dia akhirnya jatuh pingsan dan terkulai lemas di atas tempat tidurnya.

Shin tidak pernah jauh meninggalkan Chae-kyeong. Dia sangat khawatir ketika Chae-kyeong pingsan dan menggendongnya langsung ke kamar. Sejak saat itu dia selalu duduk di samping Chae-kyeong dan mengganti kompresnya setiap jam. Chae-kyeong sangat pucat dan badannya panas. Dokter bilang dia akan segera baikan setelah tidur yang panjang dan dia akan baik-baik saja. Shin tidak mendengarnya sebagai berita baik. Dia tetap mengawatirkan Chae-kyeong. Mungkin Chae-kyeong akan sembuh saat ini, tetapi dia akan kembali stress di hari-hari berikutnya.

Pada malam harinya, Ibu Chae-kyeong datang menjenguk. Shin meneleponnya sendiri dan berharap dia akan datang untuk menjaga putrinya, yang menurut Shin akan sangat membutuhkan kehadirannya saat ini. Ibu Chae-kyeong tidak banyak bicara ketika dia akhirnya sampai di Paviliun Putra dan Putri Mahkota. Dia hanya tersenyum masam ketika melihat Shin. Dia terlihat sangat sedih dan kawatir. Dia mengganti kompres Chae-kyeong sekali dan kemudian mengajak Shin keluar untuk bicara.

"Yang Mulia, aku tahu aku akan menyinggungmu dengan pertanyaan ini, tapi aku berharap kamu mau memperlakukanku seperti ibu mertua yang sebenarnya. Aku ingin kau jujur," kata Ibu Chae-kyeong dengan sangat lembut.

"Aku bersumpah aku tidak melakukannya. Aku ingin kau mempercayaiku, walau aku yakin akan sangat sulit bagimu dan Chae-kyeong untuk percaya." Shin bicara dengan sungguh-sungguh dan dia terlihat takut, tidak seperti dirinya yang biasa.

Princess Hours FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang