Princess Hours Fanfiction Part 9

337 24 10
                                    

"Sungguh? Istana bilang kita boleh pergi?" Chae-kyeong tersenyum sangat lebar dan melompat-lompat kegirangan. Dia melakukan tarian aneh yang sudah menjadi kebiasaannya ketika mendengar kabar baik.

"Iya, tapi kita tidak bisa menginap. Lagipula ini hari yang penting kan bagimu," kata Shin, membetulkan dasinya yang miring di depan cermin.

"Apa cuma kamu yang enggak merayakan White Day?" tanya Chae-kyeong meledek. "Harusnya kan kamu udah nyiapin sesuatu untukku dari jauh-jauh hari."

Shin mengambil jas yang sudah disiapkan dengan sangat rapi oleh pelayannya. Dia mengenakannya dengan cepat dan nampak sangat formal. "Belakangan ini kondisinya sangat serius. Sulit untuk merencanakan kesenangan pribadi."

Chae-kyeong merasa agak kesal. Belakangan ini memang kondisinya tidak berangsur baik. Chae-kyeong belum mendengar keputusan istana yang berusaha ditutupi oleh Shin. Menurut Shin, dia perlu waktu untuk memberitahu Chae-kyeong yang masih terlalu emosional, padahal semua itu karena hatinya sendiri yang tidak siap.

"Tapi kan aku udah buat rencana dan minta ijin pergi sendiri dari minggu lalu. Bahkan aku gak minta kamu ikut!" kata Chae-kyeong, melemparkan dirinya ke atas salah satu sofa di kamar Shin. Dalam hati Shin merasa kecewa, Chae-kyeong masih berusaha tidak mengikutsertakan Shin dalam agendanya. Chae-kyeong menolak ikut ke pavillion Tae-Hoo Mama untuk jamuan teh, kembali lebih dulu ke pavillion mereka setelah makan malam, pura-pura tidur lebih cepat dengan lampu menyala, juga tidak lagi menanyakan buku-buku yang tidak ia mengerti dari kelas-kelas yang baru diikuti.

"Istana tidak akan membiarkan kamu pergi sendirian ke tempat umum yang banyak orang," balas Shin, mengancingkan jasnya, membetulkan tali sepatu, dan akhirnya siap untuk pergi. "Tapi kamu harus tunggu aku pulang. Aku akan kembali di siang hari. Pertemuan pagi ini cukup penting, aku tidak bisa membatalkannya."

Chae-kyeong semakin kesal. "Jangan buat aku kecewa, Shin. Kamu gak pernah tepat waktu. Kalau hari ini kamu gak pulang, aku bakal pergi sendiri!"

Begitu lah yang terjadi. Chae-kyeong sudah menunggu Shin dari pagi hingga siang, tidak melakukan apapun kecuali membaca salah satu buku yang dijadikan PR untuk kelas tata krama putri kerajaan. Dia sudah pindah dari kamarnya, ke kamar Shin, ke ruang tengah, ke teras, kembali ke kamarnya lagi. Sesekali dia mengirim pesan kepada Shin, hampir semuanya diakhiri dengan emoji marah dan nyala api.

"Shin payah," umpatnya geram.

Para dayang membawakan makan siang ke pavillion Putra dan Putri Mahkota seperti yang diperintahkan Chae-kyeong. Makan siangnya seperti biasa terlihat sangat cantik dan mewah, tapi kali ini Chae-kyeong menyadari pilihan menunya dibuat khusus. Ada beberapa menu yang pernah disebut-sebut ingin ia cicipi.

"Yang Mulia Putra Mahkota akan sedikit terlambat, mama. Mama diminta untuk makan lebih dulu," kata pelayan Choi.

"Apa dia yang minta menu-menu ini? Ah—tidak mungkin. Pasti kalian yang bantu dia karena aku sering sebut-sebut ke kalian, kan? Sungguh, Shin bodoh."

"Maaf, Mama. Saya tidak tahu mengenai hal itu, tapi Yang Mulia Putra Mahkota menitipkan pesan maaf karena harus membuat Pi Koon Mama menunggu."

Walau Chae-kyeong kecewa, dia tetap menyantap makanannya dengan gembira. Sudah lama dia ingin menyicipi Côte de bœuf dan Profiteroles yang namanya bahkan tidak bisa dia sebut dengan benar. Dia mendengar menu-menu itu dari internet.

"Dia bahkan tidak membalas pesanku. Buat apa repot menitipkan pesan ke orang lain," gerutu Chae-kyeong, masih dengan lahap menyantap makanannya. "Oke aku udah selesai menuhin syarat makan formal, sekarang ayo kalian harus coba juga!" (Chae-kyeong punya perjanjian dengan pelayan Choi, dia punya dua sesi makan. Sesi pertama harus mengikuti cara makan formal untuk latihan tata krama, sesi kedua dia bebas makan sesuka yang dia mau).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Princess Hours FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang