Pupus

600 19 2
                                    

Kemarin malam kamu memulai obrolan dengan sangat hangat berbagi cerita, bercanda. Tidak lama kamu mengajak ku untung telfon, tahukah kamu betapa aku merindukan suara mu, canda mu di setiap malam.

Tidak lama kamu mengakhiri panggilan untuk mengerjakan sesuatu, setelah beberapa menit layar ponsel ku berdering aku langsung mengambil ponsel ku dan aku melihat ada pesan darimu, senang sekali saat kamu memberi ku kabar.

Tiba-tiba saat sedang bercerita kamu menanyakan apakah aku mempunyai seorang kekasih ? Lalu aku jawab 'nothing' ya memang benar saat ini aku sedang tidak bersama siapa-siapa, aku hanya menunggumu.

Aku berfikir kamu ingin mencari tahu ku lebih dalam, ternyata tidak. Kamu mengatakan bahwa kamu sudah mempunyai kekasih, belum begitu lama baru sebulan ini. 

Jari-jariku patah hati. Ada sungai yang hendak mengalir di pipi jika tak sekuat tenaga kutahan.

Malam itu, aku baru tahu–menunggu bisa semengerikan itu. Lantas, aku mengatakan pada diriku sendiri untuk berhenti, sebelum aku ditertawakan oleh keyakinanku sendiri.

Rasanya sakit sekali. Aku tidak seperti sebelumnya, mungkin karena ada sesuatu yang rusak di dalam diriku.

4 bulan harapanku padamu dengan sekejap harapan yang kubuat padamu hancur seketika. Tidak ada yang tersisa sedikit pun, hanya rasa sesak yang ada.

Padahal di bulan desember kita terlihat sangat dekat, hampir setiap malam kita mengakhiri obrolan yang sangat indah. Aku berfikir kamu mempunyai perasaan yang sama kepadaku, ternyata tidak.

Yang aku tahu, aku yang lebih dulu mencintai mu, lantas mengapa dia yang tidak berjuang sama sekali bisa mendapatkan hati mu semudah itu ?

Aku harus keliatan 'baik-baik saja di hadapanmu', memberi mu saran mengucapkan 'longlast yak'.

Aku fikir kamu peka akan sesuatu yang sering aku katakan di sela-sela topik pembicaraan kita, ada kode yang tersirat disana. ternyata tidak. Kamu memang tidak pernah mencintaiku. Dan aku hanya pengganti di saat peran utama tidak ada.

Aku hanya bisa mengucapkan 'selalu bahagia ya' betapa beruntungnya perempuan itu memiliki dirimu, pasti kamu sangat mencintai nya bukan ?

                               

                               ***



















VOTE N KOMEN
ZHIVAANAND

Sajak Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang