3. Raya

107 18 0
                                    

Raya

Fiuhhh....Akhirnya aku bisa mengatakan permintaan itu juga, selama dua hari ini aku tidak bisa tidur menyusun kata- kata bagaimana caranya supaya aku bisa mengajukan permintaan yang dilihat dari sudut pandang manapun terlihat tidak masuk akal dan gila kepada orang yang baru saja dikenalnya.

Tapi sungguh aku melakukannya ini karena sudah kepepet, dan ini merupakan satu- satunya jalan keluar dari masalahku, kalau aku memang harus membawa cowok ke ibuku, paling tidak aku harus mengajak orang yang kusukai, aku nggak bakal nyewa pacar pura- pura seperti yang biasa ada di novel- novel romantis, itu benar- benar absurd, se-absurd judul Ftv yang bersliweran ada d tv. Yah ini adalah satu- satunya cara.

Aku ingin tertawa melihat mata Andra yang terbelalak

"Kenapa aku?" tanya Andra

"Pertama, kamu kan temennya, jadinya pasti tau gimana- gimananya Rian, misalnya kesukaan dia"

"Kedua, aku mikir cara ini karena kamu menawarkan kata "APAPUN" padaku, seandainya kamu nggak bilang begitu, pemikiran seperti itu pasti nggak terlintas sama sekali " aku tersenyum licik.

"Mulutmu harimau mu" gumamnya gusar

"Kenapa nggak kamu sendiri, lagian kan kalian kerja di kantor yang sama?"

"Nggak bisa begitu, aku orangnya pemalu banget sama cowok"

"Kok sama aku nggak begitu" Tuduhnya

"Berlaku cuma sama cowok yang kusuka"

"Jadi kamu nggak suka aku?" sahutnya pasang sedih

"Pemalu sama cowok yang kutaksir" ralatku. "Aku bakal langsung membeku kayak gunung es dan bicara tergagap kalau ngomong sama Rian, padahal cuma bicara masalah pekerjaan sama dia, itupun aku sudah grogi, jadi please bantu ya" pintaku memelas

"Baiklah, tapi aku punya dua pertanyaan penting"

Aku mengganggukkan kepalaku dengan cepat.

"Pertama, kenapa kamu suka Rian?"

"Rian itu baik, perhatian, loyal, bertanggung jawab dan sebagai nilai tambah dia juga cakep. Dia memenuhi kualitas sebagai pasangan ideal"

"Entahlah...daripada kualitas seorang pasangan, kriteria itu lebih mirip untuk mencari lowongan sekuriti. Lagipula kayaknya kamu jarang berinteraksi sama Rian, terus bagaimana kamu tahu kalau dia mempunyai sifat- sifat itu" jawabnya skeptis

"Kenapa aku malah dikritik, niat mau bantu atau nggak sih?" sahutku sewot

"Iya deh, iya, aku bantu" gerutunya "Ada nggak seseorang yang mendekati tipe ideal kamu "

"Orang terkenal maksudnya?."

"Yah, semacam itu"

"Genji?"

"Hah? Crows zero?" katanya terkejut "Dia kan anak SMA berandalan, jauh banget sama Rian"

"Ini kan konteksnya membicarakan tentang sifatnya, bukan tentang penampilan fisik" potongku sebal

"Lagipula tipe ideal dalam dunia fantasi dan dalam dunia nyata tuh beda banget." "Misalnya aja mayoritas wanita ideal para cowok saat ini adalah Scarlet Johansson, atau Raisa, tapi dalam kenyataannya apa mungkin mereka bisa mendapatkan cewek seperti itu?." "Jadi bermimpilah setingginya- tingginya karena kenyataannya kita nggak mungkin selalu bisa mendapatkan pasangan yang kita idamkan... betul kan?."

"Siapa lagi yang ada dalam daftar!, Paling- paling di daftar itu pasti ada Mr. Darcy" Andra mengabaikan penjelasan panjang lebarku tadi.

"Wah, baru pertama aku ketemu cowok tahu sama Mr. Darcy" jawabku antusias

30 Hari Mengejar Jodoh (EnD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang