"Bagaimana menurutmu, Jeny?" Alice menatap Jeny yang berada di sampingnya.
Saat ini mereka sedang berada di sebuah halaman dekat rumah Leo, yang dikelilingi oleh pohon-pohon yang tinggi dan tanpa ada rumah di sekitarnya, ya rumah Leo adalah rumah yang sangat jauh dari pemukiman.
"Entahlah, tapi yang aku tau sekarang pihak gereja menginginkan kita, para rengkarnasi mati. Aku tidak tau apa tujuan pihak gereja, tapi yang aku pikirkan, pihak gereja bekerja sama dengan Malaikat Jatuh." Jawab Jeny tanpa menatap Alice.
Alice mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Aku juga berfikir seperti itu. Bekerja sama dengan Leo menurutku lebih baik dari pada di pihak gereja." Balas Alice.
"Kau salah, bukan bekerja sama Alice, tapi kita menjadi bawahannya." Jeny berdiri. "Aku akan berfikir sejenak, bekerja untuk Leo atau bergerak sendiri, yang jelas aku tidak akan kembali ke pihak gereja." Lanjut Jeny yang langsung melanglah pergi.
"Huh..." Alice menghela nafas pelan. "Mungkin lebih baik aku memikirkan ini dengan serius." Ucap Alice pada dirinya sendiri, yang memang sejak awal dia tidak terlalu peduli, tapi sepertinya ada masalah yang lebih serius yang akan mendatanginya.
----------xxx---------
"Apa hanya ini kemampuanmu?" Leo menatap datar pria di depannya yang sudah kehabisan nafas dengan pria itu menggemgam sebuah pedang khas eropa.
"Hah... Hah... Hah.... " Fernandez mengatur nafasnya dengan tertunduk menatap tanah. Fernandez menatap Leo perlahan. "A....aku tidak mengerti... Hah.. Hah..., se...sebenarnya siapa kau? Hah.... Hah..." Tanya Fernandez dengan mengatur nafasnya.
Leo tersenyum, lalu menempelkan pedang yang dia gemgam ke pundaknya. "Hanya seorang manusia tanpa mana." Jawab Leo santai.
Fernandez menanyakan hal yang wajar, pria di depannya adalah seseorang yang sangat pintar, tapi apa ini? Dia juga ahli dalam beladiri? Stamina dan kekuatannya juga melebihi Feenandez yang sudah berlatih sejak 6 Tahun.
'Dia monster.' Fernandez mengucapkan kata yang wajar, pria di depannya tidak menggunakan Sihir, sedangkan dia menggunakan Sihir, tapi Leo masih lebih kuat, itu sungguh hal yang tidak wajar.
"Bagaimana? Apa kau masih ingin melanjutkan latihan ini?" Tanya Leo.
Fernandez menjatuhkan dirinya. "Hah.... Hah..... Istirahat sebentar." Ujarnya.
"Hm... Kalau begitu kita lanjutkan nanti sore, ada hal yang harus ku lakukan terlebih dahulu." Ujar Leo sebelum pergi menjauh.
"Ya." Balas Fernandez.
Fernandez adalah satu-satunya yang langsung menerima menjadi bawahan Leo, alasannya sederhana, dia mengingkan Pedang milik dirinya yang dulu, Excalibur, selain itu setelah latih tanding kali ini dia menjadi semakin yakin, tidak salah memilih Leo menjadi Tuan-nya, walaupun Leo tidak mau dipanggil Tuan.
-----------xxx----------
Deny terus mengayunkan tombaknya kesegala arah. "Senjata ini benar-benar yang terbaik." Ujar Deny dengan menghentikan aktifitasnya.
"Deny!"
Deny mengalihkan pandangannya dan matanya menangkap sosok Leo yang berjalan ke arahnya dengan membawa pedang. "Bagaimana latihanmu dengan Fernande" Tanya Deny.

KAMU SEDANG MEMBACA
Playmaker
FantasyIblis? Malaikat? Malaikat Jatuh? Dewa? Yōkai? Siapa yang mengatakan mereka tidak ada? Mereka adalah ekstensi nyata bahkan Naga, Titan, Zombie, Vampir dan yang sebagainya adalah ekstensi nyata di Dunia yang luas ini. Leonardo Saputra hanyalah seorang...