Chapter 3: Teknologi Sihir II

129 11 4
                                    

"HAH!" Sitri terbelak kaget. "Kau sudah gila bodoh!" Ujar Sitri dengan suara keras tidak terima. "Aku tak mau." Sitri mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Kapan pernikahanmu dengan Asmodeus?" Tanya Leo.

"Dua Minggu lagi." Balas Sitri yang masih mengalihkan pandangannya.

"Itu sempurna." Ujar Leo dengan menggemgam dagunya sendiri. "Aku sudah berjanji akan membebaskan mu dari Asmodeus bukan?" Sitri hanha diam tanpa menatap lawan bicaranya. "Kau hanya perlu menerima lamarannya tidak perlu menikah. Dan saat pernikahanmu dengan Asmodeus akan terlaksana, aku akan mengacaukannya." Jelas Leo tenang.

"Tunggu dulu!" Sitri menatap Leo cepat. "Kau mengacaukannya?" Leo mengangguk. "Kau pergi ke Underworld?" Leo mengangguk. "Tapi bagaimana caranya?" Tanya Sitri.

"Itu hal yang mudah. Aku hanya perlu berteleportasi ke tempatmu. Sama seperti saat ini, karena Sihir teleportasi ku dapat menebus Dunia lain, seperti Underworld, Surga, bahkan Dimensi kekokasangan." Jelas Leo tenang tanpa ekspresi yang diketahui.

"Hah...." Sitri menghela nafas pelan. "Kau benar-benar melanggar hukum alam." Ujar Sitri tanpa ada satupun kata balasan dari Leo. "Terus bagaimana cara mu mengacaukannya?" Tanya Sitri menatap Leo penasaran.

"Bukahkah sudah jelas? Menyerang wilayah kekuasan Asmodeus. Dengan kekuatan yang sekarang sangatlah tidak mungkin aku kalah dengan Asmodeus, tapi lain cerita jika soal pasukan. Aku sama sekali tidak memiliki pasukan, maka dari itu aku mencari rengkarnasi lain dan beberapa Mahluk Supernatural untuk menjadi bawahanku dalam waktu 2 minggu itu." Jelas Leo tenang. Jika soal kekuatan dirinya sangat yakin dapat mengalahkan salah satu dari 7 Raja Iblis itu, tapi pasukan, dia akan mencari itu dalam 2 minggu, memang terdengar mustahil, tapi untuknya tidak ada yang mustahil.

"Kau tidak berfikir Raja Iblis lainnya jika datang?" Tanya Sitri.

"Bodoh sekali aku jika tidak memikirkannya. Tenang saja Raja Iblis lain tidak akan bisa ikut campur." Jawab Leo santai.

"Kenapa?"

"Dua minggu lagi adalah hari perjanjian genjatan senjata, dan seluruh pemimpin Ras akan mengadakan pertemuan, termasuk 7 Raja Iblis akan datang. Apa menurutmu mereka lebih memintangkan Asmodeus dibanding pertemuan itu?" Jelas sekaligus tanya Leo.

"Ahh kau benar, aku lupa dengan itu." Balas Sitri.

"Asmodeus pasti akan terburu-buru di hari pernikahannya itu karena pertemuannya dengan pemimpin Ras lain, dan saat kita melakukan serangan ke acara pernikahan itu...."

"Dia akan menjadi sangat panik." Ujar Sitri melanjutkan kalimat Leo yang terpotong.

"Bingo. Selain itu alasan mengapa aku menyuruhmu menerina lamarannya adalah untuk memberikan segala informasi tentang Asmodeus." Ujar Leo kembali menjelaskan maksud dan tujuannya menyuruh Sitri menerima lamaran Asmodeus.

"Tapi apa kau yakin akan menang?"

"Kau meragukanku?" Leo menatap Sitri dari balik topengnya. Dengan lembut Leo mengelus pucuk kepala Sitri yang hanya setinggi lehernya. "Tenang saja, aku berjanji akan membebaskanmu, selama kau berada dipihak-ku aku akan selalu menyelamatkanmu."

Wajah Sitri merona, ini pertama kali baginya ada seorang pria yang membuatnya seperti ini, merona, dan sedikit deg-degan bahkan Asmodeus yang terkenal karena kelembutannya tak pernah membuatnya seperti ini.

Leo menjauhkan tangannya. "Ahh benar juga." Leo melepas topengnya. Wajah Sitri semakin merona. Wajah yang tenang, lembut, tapi terdapat ketegasan di dalamnya.

'Sungguh Pria yang menawan.' Batin Sitri semakin menaikan pacu jantungnya.

"Aku tidak perlu menyembunyikan wajahku padamu." Leo menglurkan tangannya. "Ikutlah denganku." Perintah Leo lembut dan juga tenang.

PlaymakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang