Chapter 3

177 31 3
                                    

"Bagaimana kau bisa berpikir dia dapat tinggal disini?" Eunwoo menarik tangan Moonbin menjauh dariku, seraya berbisik yang masih terdengar jelas di telingaku.

"Tak ada yang bisa aku lakukan. Ayolah ini hanya sementara." Moonbin meyakinkan.

Keenam orang itu masuk ke ruang apartement meninggalkanku sendiri. Aku yakin ini rapat emergency. "Nikkek tunggu bentar ya!" Moonbin menghilang di balik pintu bersama kawan-kawannya.

Aku merasa ingin pergi dari tempat ini. Ku pikir tabunganku di atm cukup untuk menyewa tempat walau itu buruk sekalipun. Ku buka tas selempang kecil yang menggantung di pundakku. Betapa sialnya tas ini tak ada isinya. Aku memutar kembali otakku untuk mendapati kenyataan. Aku tersadar isinya sudah aku pindahkan ke tas satunya dan itu tertinggal.

Aku menghela nafas panjang saat Rocky membuka pintu dan meminta ku masuk dengan ekspresi yang begitu dingin. Aku pasrah tak ada yang bisa kulakukan selain menurut.

"Nikken, kau bisa tidur di kamar itu. Anggaplah rumah sendiri. Walau agak aneh, tapi buatlah senyaman mungkin." Eunwoo memperlihatkan sifatnya yang dewasa.

Aku hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar yg ditunjuk Eunwoo. Terdengar dibelakangku melanjutkan perdebatan.

"Aku tidur dengan siapa?"

"Aku tak mau dengan MJ..."

"Sudahlah tidur saja denganku."

Aku tak bisa mendengar lagi percakapan mereka setelah menutup pintu.

***

Waktu menunjukkan pukul delapan malam saat aku selesai mandi. Aku terduduk di atas kasur terdiam. Saat tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar.

"Nikken apa kau lapar?"

"E... Moonbin, tidak, aku tidak lapar."

"Boleh aku duduk?"

Aku hanya mengangguk seraya menerka-nerka tujuan dari orang ini datang kesini.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Ya..."

"Aku yakin kamu pasti tak merasa nyaman, dan aku juga yakin berada disini bukanlah pilihanmu. Tapi bertahanlah kalau ini adalah pilihan terakhirmu."

"Moonbin... terimakasih... dan maaf karena telah menyusahkanmu."

Moonbin tersenyum hangat seraya berkata, "bukankah aku yang harus berterimakasih? Sudahlah buatlah dirimu senyaman mungkin."

"Tapi aku rasa yang lain tak senang dengan kehadiranku."

"Tenang saja. Mungkin ini terlalu mengejutkan untuk mereka. Tapi yakinlah mereka semua orang baik. Seiring berjalannya waktu mereka pasti akan biasa."

"Terimakasih..." hanya kata itu yang terucap mendengar penjelasan Moonbin yang meneduhkan hati.

"Udah ya... istirahat yang nyenyak."

"Moonbin..."

"Apalagi?" Terlihat wajah tampan itu menaikkan alisnya.

"Aku lapar..."

Dia tersenyum seraya mengajakku untuk mengambil makanan.

Always You AstroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang