🅰 Praktek Ilmu Yakin

105 3 0
                                    

Allah berfirman, "Tiada yang melata di muka bumi melainkan Allah telah menanggung rezekinya". (QS. Hud [11]:6)

Seorang sufi pernah membaca ayat ini. Ia begitu yakin bahwa Allah menjamin rezeki seluruh hamba-Nya,
Namun, sang sufi ingin membuktikan hal tersebut, maka ia pergi ke sebuah bukit. di atas bukit ada sebuah gua, lalu sufi duduk bersila di dalamnya.

Sang sufi berniat untuk uzlah (mengisolasi diri dari manusia) demi membuktikan kebenaran ayat di atas, Ia bernadzar tidak akan membuka mata, seraya melihat, tidak membuka mulut, seraya berbicara, dan tidak bergerak sedikit pun hingga 'rezeki datang langsung ke mulutnya.

Maka, duduklah sang sufi di dalam gua gelap tersebut, Selang beberapa lama, hujan deras turun.

Beberapa orang dari sebuah kafilah turut menepi untuk berteduh sejenak dalam gua yang sama.

Saat salah seorang dari mereka menyalakan api untuk masuk ke dalam gua, dia melihat seseorang yang sedang duduk dalam kegelapan, Si pembawa obor pun mengucapkan salam tetapi tidak ada balasan.

si pembawa obor mencoba memanggil beberapa rekannya.
Begitu mereka mendapati ada orang di dalam gua yang terdiam tanpa membalas salam, mereka pun mencoba menepuk-nepuk punggung dan pundak sang sufi seraya berharap ada respon yang keluar dari dirinya., Tapi Sang sufi hanya diam tak bergeming.

Salah seorang dari kafilah tersebut berujar, "Mungkin dia sudah terlalu lama tidak mendapat makan, Untuk membalas salam dan memberi respon saja dia sudah tidak sanggup!".

Salah satu dari mereka berinisiatif untuk mengambil perbekalan makan mereka dan diberikan kepada sang sufi, Sang sufi masih terdiam, memejamkan mata, membisu dan tiada bergerak.

Ketika salah seorang dari kafilah membawakan makanan, sang sufi pun masih terdiam. Beberapa orang diantara kafilah merebahkan tubuh sang sufi.

Bahkan, seorang di antara mereka sudah bersiap-siap memasukkan sepotong roti dan segelas air untuk diberikan kepadanya, Begitu makanan sudah masuk dalam rongga mulut, Maka, terbitlah senyum yang cerah diwajah sang sufi kemudian ia berteriak," Subhanallah wal Hamdulillah!" "Subhanallah!".
Kontan rombongan kafilah menjadi kaget dan keheranan.

Mereka bertanya, "Saudaraku, saat kami memberi salam mengapa tidak kau jawab? Saat kami menepuk punggung dan pundakmu mengapa kau tak meresponnya? Dan lalu kenapa begitu kami memberimu makan, kamu langsung tersenyum sambil bertasbih dan bertahmid? Kami mengira semula kamu sakit?".

Sang sufi pun bercerita, bahwa ia melakukan itu semua hanya karena ingin membuktikan kebenaran, bahwa Allah sungguh menjamin rezeki seluruh hamba-Nya.

Subhanallah...Sahabat...Betapa sering kita merasa galau, risau, dan panik dalam urusan kehidupan ini, baik itu mengenai rezeki, masa depan, maupun kejayaan hidup. Tetapi bagaimana pun kita harus meyakini bahwasannya Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk.

Hanya saja kita perlu mengupayakan untuk mendapatkannya dengan berusaha, kesungguhan, serta tawakal yang sempurna.

Ketika Allah berfirman, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (QS Adz-Dzariyat [51]: 56), Allah Mengetahui bahwa mereka memiliki berbagai kebutuhan sebagai manusia yang jika tidak terpenuhi bisa mengotori ketulusan mereka dalam mengabdi.

Karena itu Allah menjamin rezeki mereka agar bisa berkonsentrasi mengabdi kepada-Nya dan agar mereka tidak sibuk mencarinya sehingga lalai dari ibadah kepada-Nya.

Sumber
meraih rezeki tak terduga

Kumpulan Kisah Seputar REZEKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang