OSIS or Rohis(?)

51 7 0
                                    

Hari kedua aku bersekolah disini rasanya masih tidak percaya.Kemarin aku baru saja masuk SMP,sekarang aku sudah SMA,dan sekarang aku berada di kelas 10 IPS 2.Duduk di barisan kedua dari depan bersama Fatma,sahabatku.Mengutak-atik pulpen karena pusing mengerjakan sosiologi.Sedangkan sang guru,sibuk dengan handphone nya.Jenuh dengan keadaan kelas,aku pun menenggelamkan kepalaku diatas tangan,lalu menutup mata.

Ceklek,aku mendengar suara pintu kelas terbuka dan suara seseorang yang meminta izin kepada Pak Wawan,guru sosiologi,untuk memberitahukan informasi tentang ekstrakulikuler.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"
"Wa'akaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap anak-anak kelas serentak
"Maaf mengganggu pelajaran adik-adik.Saya sama temen saya mau menjelaskan tentang ekstrakulikuler.Tapi,sebelumnya bisa gak semua mendengarkan,gak ada yang ngobrol,sibuk sendiri,ataupun..tidur"

Fatma mengguncang-guncangkan tubuhku.Sambil berbisik di telingaku,memanggil namaku berkali-kali.Namun karena rasa kantuk yang berlebih,aku mengabaikan panggilan Fatma.Aku merasakan kelas begitu hening,padahal tadi ada kakak kelas yang mengucapkan salam dan ingin memberitahu tentang ekstrakulikuler.Aku menyadarinya karena aku tak sepenuhnya tertidur lelap

"Aizahra,bangun atau kamu saya siram" suara berat berbisik tajam di telingaku.

Hatiku berdesir diikuti jantung yang berdegub kencang.Sontak aku mengangkat kepala dan melihat sosok laki-laki menyebalkan berdiri di hadapanku.

"Masih mau tidur lagi,Ai?" tanyanya sarkatis

Aku pun menggelengkan kepala.Lalu teman-temanku tertawa termasuk Fatma.Aku melihat sekeliling kelas dengan tatapan sinis,lebih sinis lagi kepada orang yang membangunkanku ini dengan cara yang memalukan.

"Oke,jadi kita mau infokan nanti kalian sepulang sekolah bisa mendaftar ke ekskul yang kalian minati.Nanti ada kakak-kakaknya juga kok yang bakalan bantuin"ucapnya

" Terus juga buat yang mau daftar OSIS bisa langsung ke ruangannya aja,ada di sebelah perpustakaan.Paham?" ucap temannya.

"Paham kaaaa"

"Kak,daritadi kakaknya ngomong tapi kita gak tau namanya" celetuk Defi,perempuan tercantik di kelas ini,menurutku.

"Oh iya..sampe lupa perkenalan,gara-gara bangunin orang tidur ya" ucapnya sambil melirik ke arahku

'Ish,nih orang dari awal aku masuk emang nyebelin banget si.Ya Allah kuatkan hamba' teriakku dalam hati

"Nama saya Faris Ahmad Firdaus,ini temen saya namanya Rafif Alhafidz.Nah mungkin itu aja dari kita,terima kasih,Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"

Mereka berdua pun salim kepada Pak Wawan dan meninggalkan kelas.

'Oh namanya Faris,namanya bagus,tapi orangnya nyebelin sedunia'

"Gimana Za rasanya dibangunin kak Faris?" tanya Fatma penasaran

"Huh,gak ada rasanya.Yang pasti tuh orang nyebelin" ucapku sambil memukul meja

"Siapa itu yang memukul meja?" tanya pak Wawan marah

Akupun cuma bisa menghela napas dan meminta maaf kepada pak Wawan.Ini adalah hari tersial yang membuat aku sangat badmood,dan aku berpikir penyebab kesialan ini adalah karena kak Faris.
                                ***
Kringgg..kringgg...bel pulang berbunyi nyaring dari speaker yang terletak di ujung atas dinding.Setelah baca doa dan salam,murid-murid berhamburan keluar kelas.Fatma sedari tadi menarik-narik tanganku sampai ke lapangan.Di lapangan aku melihat banyak sekali kakak kelas yang mondar-mandir mempromosikan eksulnya kepada adek kelas.

"Za,ikut eksul apa kamu?" tanya Fatma menyikut lenganku.

Aku berpikir untuk ikut OSIS dan Rohis.Walaupun OSIS bukan ekskul.Tapi aku ingat pesan ibu agar tidak banyak ikut organisasi,takutnya kecapekan.Setelah melalui pertimbangan yang berat,hatiku memilih Rohis karena waktu SMP aku juga ekskul Rohis dan yang terpenting tidak ada kakak kelas menyebalkan itu di Rohis.

Lalu aku menghampiri seorang perempuan berjilbab syar'i di dekat tiang basket.
"Permisi ka,aku mau daftar rohis dong"
"Oh boleh boleh..ini tulis nama sama nomor telepon kamu ya" ucapnya sambil menyodorkan buku dan pulpen
"Kamu ikut juga kan Fat?" tanyaku kepada Fatma
"Iya Za"
"Udah ka ini" ucapku sambil mengembalikan buku dan pulpen
"Oh iya makasih ya" ucapnya tersenyum manis.

                               ❤️❤️❤️
Hola🙌come on vote+coment nya...
.
.
Ambil baiknya,buang buruknya yap
Thank you❤️

Teka teki Kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang