Chapter 3

72 10 0
                                    


Bukan tidak ada orang lain tidak waktu memikirkan yang lain


Matahari sudah kembali pada alam nya, senja sudah terpadam hilang lahan perlahan semua sunyi, sepi hanya siulan angin dan jatuhnya dedaunan oleh hembusan nya, lorong-lorong sepi sudah tidak ada lagi yang melangkahkan lagi kakinya

Cukup sudah author jadi hanyut dalam rayuan


    _________
“ Bundaaaaaaa” teriak Nita yang sempat bikin kucing tetangga keguguran

“ apa taaa, kamu ini baru pulang sekolah ko malah teriak teriak kaya tukang perabot “ ucap Bunda Nita sambil menghampiri putri nya itu

“ dih bunda anak nya baru pulang ko disamain kaya tukang perabot “

Nita agak cemberut karna disindir bunda nya, ternyata dia baper pemirsa saudara-saudara

“ hehe maaf habisnya udah kaya toa sih, sana cepet mandi istirahat “

“ o to the k bundaaa “

Nita mengecup pipi Bunda kemudian melangkah kepada tempat adaptasi nya yahhh yang pasti kamar tidur yang dipintu nya ada tulisan WARNING AREA JOMBLO !!!


ceklekk

“ lelah hayati bang, eh gue maksudnya “
sambil ia menatap poster oppa oppa korea lalu bangkit dari duduknya menuju tempat karauke nya yaitu kamar mandi untuk melakukan kegiatan ritual mandi.


Berlalu melaju sang surya berganti menjadi sang rembulan langit menunjukan kemilang nya bintang hembusan angin malam sedikit terasa merasuk.

Waktu menunjukan pukul 19:10 WIB setelah Nita makan malam bersama orang tuanya pastinya, ia memutuskan menuju kamarnya.


“ Gabutttt saolohhhh akutuh “


Nita merebahkan dirinya ditempat tidur, lalu Nita mengingat kejadian saat tadi di sekolah laki-laki itu yang menunjuk nya sebagai wakil ketua kelas, yang menghampiri nya membuat ia terdiam ia juga yang duduk berada disampingnya diiringi dengan senyuman manis bagai kan madu dan beberapa pertanyaan yang terlontar dari mulutnya menyebabkan jantung Nita tidak baik baik saja ada getaran yang dirasa yang tak bisa dilihat orang lain sedikit pun gumamnya

“ Bukan tidak ada orang lain tetapi tidak ada waktu memikirkan yang lain “


Nita kemudian menghembuskan napasnya hingga (dretttt dretttt) seperti ada getaran tapi getaran ini bukan berasal dari hatinya tetapi dari ponselnya.


086578****
Lu online ga mubazir???

Nita mengkerutkan dahinya ia kebingungan nomor telpon siapa ini yang mengirim pesan seenak jidatnya

“ lah ni operator ngigo kali yah” lalu Nita membalasanya

Nita
Nih operator eror yah


086578****
Bawel banget sih save no gue yah, gabakal rugi bandar ko


Nita
Baru nemu gue operator genit


Nita semakin kebingungan baru
pertama kali menemukan spesimen operator seperti ini ketikan nya menunjukkan penasaran.

086578****
Gue Nata

Guprakkkkk !!! Nita tiba-tiba terjatuh dari kasurnya untung gasakit sebab kasurnya pendek iya melongo apakah bener


“Njirrrr gue balas apaan dong, oke ta santai” Nita menetralisir degupan nya untuk tampak biasa.


086578****
Dihhh malah dibaca doang

Jujur aja sebenarnya Nita ingin membalasnya bukan dengan pesan singkat tapi dia gengsi lah sebagai wanita dan juga terkadang ia teringat pada kejadian dulu Nata dengan tanpa memikirkan perasaan Nita.


Memutuskan nya begitu saja. Walau bagai manapun baper boleh ketauan jangan ckckck,tak terasa sekarang sudah pukul jam 10 malam Nita tak mungkin tidur larut malam karna besoknya ia harus sekolah yahhh walaupun dia masih senang girang ada pesan dari Nata.

086578****
Good sleep

Nita melongo apa ini maksudnya dengan samar samar matanya karna sudah ngantuk ,dia hanya read pesan tersebut lalu tidur terlelap.





Move Back Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang