Chapter 9

60 7 4
                                    


Arti sebuah kehadiran akan terasa, saat kehilangan telah merenggutnya,jika itu benar terjadi maka penyesalan lah yang akan tercipta"

***

Cowok yang sedang berjalan dengan cool nya baju sedikit berantakan rambut hitam legam sedikit acak acakan ala-ala cowok badboy.

sekarang perlahan berjalan dikoridor menuju kelasnya dan ada yang mengikuti nya dibelakangnya ,yaitu Ryan sahabatnya sedang mengejar Nata karena ia cepat sekali berjalan apakah ia sedang maraton? pikirnya.Tangan dimasukan ke saku celana nya sepasang mata sifit, rahang tegas  membuat adik kelas sedikit memperhatikan mereka berjalan yahhh memang mereka termasuk cowok hits membuat para wanita histeris walau hanya lewat saja apalagi jika menyapa mungkin mereka akan pingsan secara tiba tiba.

“ heh Nat! tadi lo berangkat kesekolah sama siapa? Sepertinya cewek ? lo ga bonceng bu ijah tukang bubur pengkolan kan???”
Ryan mensejajarkan jalan nya dengan Nata

Nata memberhentikan langkahnya lalu melayangkan tinjuan untuk Nata

“ eh- eh ehh ampun dah galak amat dah kaya satpol PP di emperan” Ryan menahan tangan Nata sambil cengengesan agar sahabat nya ini tak jadi melayangkan tinjuan bahaya bisa genjur sia sia wajah nya ini.

“ lu bancinya , biar gue uber” ejekan Nata lalu melanjutkan langkahnya

“ astagfirullah, berarti lo cowok apaan rela rela ngejar banci” Ryan mendahului jalan Nata lalu berjalan sambil mundur

“ jijayyy gue yan ngejar banci lebih baik ngejar cinta yang pantas diperjuangkan menghabiskan sisa waktu untuk terus bersama menikmati tiap tiap detik waktu yang bersama dia”

Ryan melongo apa Nata sudah tak waras seperti anak baru jatuh cinta! Ingat yah baru !

“ curhatttt dong mas” Ryan menggayakan ala acara kajian islam yang ada di tv

Sampai nya dikelas sekitar 1 menit lagi bel masuk dan pelajaran akan dimulai Nata dan Ryan duduk dibangku masing masing Nita masih terlihat canggung pada Nata ditambah teman nya banyak bertanya dan tatapan menggoda makin paket combo saja yang terasa dibatin nya ini.

Bel horor pun bergeming ada murid yang sudah siap berkutat dengan pelajaran, ada yang masih meregangkan ototnya seperti akan berperang bahkan ada yang masih bersantai santai bahkan tak peduli pelajaran akan dimulai.

Guru kiler datang, sepertinya doa murid kurang mujarap!

Mereka berdoa supaya tidak datang hari ini, justru salah total guru kiler ini membawa oleh oleh untuk murid yang tak akan melupakan sedikit pun oleh oleh tersebut, karena dengan dadakan bagaikan tahu bulat saja mesti digoreng dahulu, guru kiler ini memberi ulangan dadakan Fisika. tempat duduk yang akan berjauh jauhan namun terkadang murid suka curi curi lirikan dimeja hanya boleh ada alat tulis dan soal saja jika murid sudah pusing maka mereka memutuskan mengisi seadanya atau hitung kancing.

“ gue liat soal bawaan nya pengen istigfar terus” vian mengusap kasar mukanya karna tak kuat melihat soal

“ info buka lapak jawaban ulangan fisika “ sansan melatakan dagunya dimeja ia mulai merasa prustasi

“ soal ngerjain gue terusss! Kali kali gue lah yang ngerjain dia” Wawa ada ide muncul rasanya kertas soal tersebut dijadikan burung bangau atau kapal laut agar ada kesan seni memang akal nya sudah diluar batas.

“ ssuttt kalian semua jangan berisik liat noh pak Endang mulai melirik kalian” Nita menegaskan kepada teman temannya.

Nata melirik wanita yang duduk disebelahnya ini yang sedang memberitahu teman temannya yang sedang berisik bukan nya mulai berkutat dengan soal fisika yang rasanya ingin ditendang ke antartika.

Move Back Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang