I'M COME BACK, HOLLA. SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA, JANGAN LUPA SAHUR DULU. SEMOGA PUASANYA KUAD.
=====()=====
Bergulat dengan pisau adalah kesehariannya saat ini, ditambah lagi harus menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, jika tidak maka hukuman siap menyambutnya.
"Sena cepat selesaikan pekerjaanmu! " kata Anne.
Sena yang mendengar perkataan Anne langsung mempercepat gerakannya, jika Anne datang dan melihat kekacauan di dapur maka selain mendapatkan hukuman, Sena juga mendapatkan ceramah panjang yang membuat telinganya mendadak berdenyut hebat.
"Sudah siap, Ann" kata Sena.
Anne datang menghampiri Sena dengan membawa sendok ditangannya.
Sruuuup
"Ck! Kau sangat beruntung masakanmu disukai oleh keluarga Ridden" Kata Anne.
"Masakanku memang enak, Ann" kata Sena.
"Semoga saja kau tidak menambahkan racun kedalamnya" kata Anne.
Sena memutar bola matanya malas saat mendengar perkataan Anne, tapi Sena juga membanggakan dirinya. Itu berarti pekerjaannya di bidang memasak sangat berbakat, dan Sena menyukai pekerjaannya sekarang. Sangat!
Anne membawa semua masakan ke meja makan, sebelum pemilik rumah atau yang lebih cocok disebut istana ini turun kebawah.
Setelah dapurnya sudah terlihat bersih, barulah Sena menuju keruang makan. Disana beberapa Maid sudah berjejer rapi menyambut kedatangan tuannya, mereka siap siaga jika mendapatkan perintah atau hanya sekedar berdiri disamping meja makan.Dalam baris berjejer saja terdapat peraturan, Anne yang menjabat sebagai kepala Maid berada di jejeran depan. Semua memang sangat tertata, selanjutnya yaitu dari yang umurnya paling tua dan menuju ke maid yang umurnya paling muda. Tentu saja posisi barisan akhir adalah Sena, karna disini dia yang paling muda.
Tap tap tap
Suara langkah kaki menuruni tangga terdengar, itu berarti pemilik rumah akan menuju ke meja makan untuk makan malam.
"Steve, dimana bryan? " kata Vivian.
Steve Ridden adalah pemilik rumah tersebut, dan istrinya yang bernama Vivian Ridden. Mereka mempunyai dua anak, namun satu anaknya tidak pernah berada dirumah. Dari berita yang Sena dengar anak dari keluarga Ridden sangat tampan dan cantik, tapi Sena hanya melihat anak perempuan dari keluarga Ridden. Dan patut Sena akui memang anak perempuan keluarga Ridden sangat cantik, tapi entah dengan anak laki lakinya."Dia baru sampai tadi pagi darling" kata Steve.
"Aku hanya takut dia kelaparan" kata vivian.
"Kakak tidak akan mati kelaparan hanya karena tidak makan malam ibu" kata Liora.
"C'mone sweetheart jangan terlalu cemburu kepada kakakmu" kata Vivian dengan kekehannya yang terlihat elegan.
"Aku tidak akan cemburu dengan laki laki tua itu ibu" kata Liora.
"Kalian terlihat lapar" kata Steve menghentikan perdebatan kecil istri dan anaknya.
Mereka melanjutkan makan malamnya seperti biasa, hanya ada Steve, Vivian dan Liora anak perempuan dari keluarga Ridden.
Sedangkan laki laki tampan yang sama sekali belum pernah Sena lihat, belum menampakan wujudnya. Sena mendengar saat para maid sedang membicarakan anak laki laki keluarga Ridden yang bagaikan Devil Handsome, membuat Sena penasaran bagaimana sosok devil handsome.
Saat Sena sedang melayang jauh membayangkan sosok khayalannya, tiba tiba dikagetkan dengan cubitan keras dilengannya."Aw issh sakit, Ann" kata Sena.
Sena langsung tersadar dari lamunannya saat mendapatkan cubitan keras dari Anne yang sedang menatapnya tajam. Sena merasa tidak berbuat salah, tapi kenapa mendapatkan cubitan super pedas milik Anne.
"Miss Ridden sedang berbicara padamu bodoh! Dan kau malah melamun seperti orang tidak bernyawa" bisik Anne.
Sena langsung mengembalikan kesadarannya, saat mendengar bahwa Miss Ridden sedang berbicara dengannya.
"Maaf Miss Ridden" kata Sena.
"Ekhem tidak apa Sen......na" kata vivian dengan membaca nametag dibaju Sena.
"Apa anda membutuhkan sesuatu? " kata Sena.
"Apa ini masakanmu? " kata vivian.
"I...ya Miss, apakah rasanya tidak enak? " kata Sena.
"Tolong masakan lagi dan antarkan ke kamar Bryan" kata vivian.
"Sure, Miss" kata Sena.
Setelah mengatakan hal tersebut mereka lalu meninggalkan meja makan, kecuali Liora yang memberikan kedipan mata untuk Sena sebelum dia juga menyusul orang tuanya.
Sena mengenal Liora sejak kuliah, namun Liora dibawahnya tiga tahun. Hanya saja Sena pernah menolong Liora saat dia akan diganggu oleh laki laki yang membawanya paksa kedalam gudang. Saat itu Sena yang melewati gudang mendengar teriakan seseorang, tanpa pikir panjang Sena langsung mendobrak pintunya. Sena melihat Liora yang hampir naked akibat ulah brandalan tengik yang ingin memperkosanya.
Lalu saat Sena bekerja di Rumah keluarga Ridden barulah dia mengetahui, bahwa Liora bukanlah berasal dari keluarga yang biasa. Entah apa yang akan dilakukan oleh Mr.Ridden jika tahu anak perempuannya hampir diperkosa, tapi sepertinya Liora tidak menceritakan kejadian saat itu.
"Dasar bocah kecil" gumam Sena.
"Sena apa kau tidak mendengarkan perintah Miss. Ridden!" kata Anne yang sudah berada didepannya.
"Aku akan memasaknya sekarang,Ann" kata Sena.
Sena menuju kedapur dan bergulat kembali dengan bahan bahan makan yang dibutuhkannya, Setelah 10 menit masakannya sudah siap untuk diantarkan keruangan anak laki laki Mr.Ridden atau Devil Handsome menurut para maid.
"Ck! Setampan apa laki laki itu" gumam Sena.
Sena membawa makanannya kelantai atas, dimana kamar tuannya itu berada paling pojok sebelah kiri. Dapat Sena tebak kamar tuannya pasti memiliki pemandangan yang indah.
Tanpa mengetuk pintu Sena langsung memasuki kamar tersebut, karena setahunya pemilik kamar sedang tidur. Sena lalu melangkah pelan menuju kearah jendela besar, dan meletakan makanannya diatas meja dekat jendela.
"Tebakan yang tepat sasaran" kata Sena.
Saat Sena sedang menikmati pemandangan didepannya, dia merasa bahwa ada seseorang yang melangkah dibelakangnya. Dengan sigap Sena langsung mengaktifkan mode waspada, jika sewaktu waktu dia mendapatkan serangan tidak terduga.
"Tidak sopan masuk kamar tanpa mengetuk pintu" kata Bryan.
Sena lalu menghela nafasnya dan membalikan diri menghadap laki laki yang mengajaknya berbicara, Namun Sena mendadak bisu saat melihat laki laki yang sekarang hanya berjarak dua langkah dengannya. Sepertinya Sena yang mulai tergoda dengan laki laki yang dia ketahui bernama Bryan Ridden. Shit, hanya dengan memakai celana pendek dan kaos polos berwarna putih, Sena dapat melihat perut dan dada Bryan yang transparant. Bahkan tangannya sudah sangat gatal ingin meraba setiap bagaiannya, pasti rasanya sangat keras dan terpahat dengan sempurna.
Namun dengan cepat Sena mengembalikan kesadarannya, sebelum Bryan menyadari bahwa dia sedang mengaguminya. Saat Sena akan menjawab pertanyaan Bryan tatapannya terfokus pada titik merah tepat dikepala Bryan, Sena yang mengetahui hal itu langsung manatap Bryan waspada.
Doooooor
=====()=====
VOTE SAMA KOMEN JANGAN LUPA, BIAR UPDATE NYA CEPET. SEMAKIN CEPAT SEMAKIN BISA BUAT KALIAN BACA, TERIMAKASIH 💕
Ig: devi.cc
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissing In The Crime
Romance"Lepaskan aku Bryan! Atau aku akan menembakmu!" kata Sena. "Coba saja" kata Bryan. Sena lalu mencari pistolnya yang biasa dia letakan dicelana bagian pinggangnya. Namun saat Sena meraba raba ternyata pistolnya sudah tidak ada, sudah Sena duga pela...