KITC||CURIOUS

2.3K 145 40
                                    

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA KALIAN MASIH MAU BERTAHAN DENGAN CERITAKU INI. TERIMA KASIH😊

SORRY FOR TYPO

=====()=====

Author POV

Apa pekerjaannmu selain pelayan dirumah ini?

"Tidak ada pekerjaan yang cocok untukku selain pelayan tuan" Kata Sena.

Bryan lalu meletakan obatnya, setelah dia selesai mengobati luka sena. Namun sekarang posisinya sangat tidak menguntugkan, terutama bagi sena. Bryan yang awalnya hanya duduk disamping sena, kini mencondongkan badannya dan mengunci sena dengan kedua tangannya.

"Jangan mencoba bermain denganku?" Bisik briyan.

Sena rasanya ingin sekali menendang wajah briyan, namun apa jadinya jika dia melakukan hal itu sekarang. Yang ada bukannya dia selamat, malahan dirinya sendiri yang akan tamat.

"Ah kau mungkin salah menilai tentang diriku tuan" Kata Sena.

"Ck! Dengarkan aku, kau bahkan masih terlalu ingusan untuk terlibat dalam hal seperti ini" Kata Bryan.

sena yang mendangar perkataan briyan membuat emosi dalam dirinya keluar, sena bahkan melupakan drinya yang hanya seorang pelayaan, namun dia berani mengeluarkan smirk kepada bryan.

"Apa kau tahu berapa umurku tuan?" Kata Sena.

Melihat sena dengan smirk yang diberikan untuknya, membuat bryan tersenyum kecil. Karena berarti briyan berhasil untuk memancing diri sena yang sesungguhnya.

"17 tahun?" Kata Bryan.

Sena lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar, saat mendengar ucapan bryan. Namun tanpa sena sadari ternyata bryan menyukai hal itu, mungkin sekarang bryan mulai menyukai aroma yang ada pada diri sena.

"Umur 17 tahun terlalu muda untuk aku yang sudah pandai memikat lelaki tuan" Kata Sena.

Bryan yang mendengar ucapan sena langsung mengubah posisi duduknya kembali. Kini dia hanya duduk bersampingan dengan sena, tanpa mengunci pergerakan sena.

Sena yang mulai menyadari berubahan sikap bryan, akhirnya mulai menyadari apa yang tlah di ucapkan. Sena tidak ingin dipecat dari pekerjaannya, dia sudah sangat nyaman bekerja disini. Semua itu karena kakaknya yang terkutuk yang membuat hidupnya sangat sulit untuk bekerja di sembarang tempat.

"Emm maaf tuan tadi aku hanya bercanda" Kata Bryan.

Bryan menaikan salah satu alisnya dan menatap sena kembali, wanita didepannya sungguh aneh sekali baginya. Bryan berpikir bahwa sepertinya sena memiliki dua kepribadian yang cepat sekali dapat merubah sikapnya. Namun percuma saja bryan menampilkan raut wajahnya saat ini, karena pelayan yang dia ketahui bernama sena sekarang sudah berdiri menunduk menatap kedua kakinya.

Namun sepertinya bermain sedikit dengan sena tidak begitu merugikan bagi bryan, seperti sekarang dia sedang membutuhkan sedikit hiburan.

"Ah ya aku tahu kau hanya bercanda" Kata Bryan.

Sena hampir saja menghembuskan nafasnya, namun tertahan saat bryan mengatakan.

"Kau memang terlalu muda untuk usia 17, tapi aku percaya kau pandai memikat lelaki" kata Bryan.

Sena yang awalnya hanya menunduk, memberanikan diri untuk menatap bryan. Tepat saat itu bryan sudah berdiri tegap didepannya, dengan tatapan yang membuat sena mulai waspada.
Sena dengan perlahan berjalan mundur, namun bryan justru berjalan maju kedepannya. Sena yang tidak bisa melihat kebelakang, hampir saja terjatuh jika bryan tidak menggapainya.

"Kau hampir saja terluka kembali gadis nakal" Kata Bryan.

Sena yang mendengar ucapan bryan langsung menengok kearah belakangnya, entah darimana datangnya kotak yang hampir saja membuat sena terjatuh.

Bryan lalu melepaskan sena, dan menendang kasar kotak yang menurutnya tidak penting itu.

"Terima kasih tuan, Maaf sepertinya saya harus kembali ke dapur" Kata Sena.

Sena yang melihat pintu kamar tersebut sedikit terbuka, akhirnya langsung pergi keluar tanpa memperhatiakan bryan.

"Awwwwh issh, sialan kakiku!"

Sena yang awalnya ingin berjalan cepat tertahan akibat umpatan liora.

"Apa yang kau lakukan?!" Kata Sena.

Liora yang mendengar nada tegas dari sena langsung tersadar.

"Ah ya tadi aku emmm, aku hanya mau mengambil minum" Kata Liora.

Sena tahu liora sedang berbohong kepadanya, karena arah tempat minumnya berada di sebrang kamar tersebut.

"Jangan mencoba membohongiku liora" Kata Sena.

Liora yang mendengar perkataan sena malah tersenyum menunjukan giginya yang putih berkilau. Sedangkan Sena yang melihat itu hanya memutarkan kedua matanya dan pergi meninggalkan liora.

Namun saat sena melintasi kamar bryan, dia teringat kembali kejadiaan yang terjadi beberapa jam lalu. karena memang sena termasuk orang yang memiliki rasa penasaran yang tinggi, dia bukannya pergi ke dapur untuk bekerja tetapi malah kembali ke kamar bryan.

"Sangat menyebalkan jika rasa penasaranku muncul begini" Kata Sena.

Sena lalu masuk kedalam kamar bryan, dan menuju kejendela tersebut. Sepertinya bukan sena yang memiliki banyak musuh, tapi pemilik rumah inilah yang sesungguhnya menjadi incaran banyak orang untuk dibunuh. Terlihat bagaimana tenangnya bryan saat menghadapi hal sepeti ini, seperti hal yang biasa dia lakukan.

"Sialan kamar indah seperti ini rusak karena peluruh peluruh itu" gumam sena.

Sena yang terlalu hanyut dalam lamunanannya, dia tidak mendengarkan suara langkah kaki yang semakin mendekatinya. Hingga hembusan nafas seseorang itu menyapu lembut di telingan sena, dengan suaranya yang sedikit tertahan.

"Satu kali kau masuk tanpa ijin aku tidak masalah, tapi kali ini kau dalam bahaya!" Kata Bryan.

Baru kali ini sena merasakan aura kemarahan tapi seperti ditahan, sena yakin mungkin jika dia membalikan badannya dia langsung menghadap kearah bryan. Dan melihat bagaimana wajah bryan yang sedang menahan kemarahannya.

=====()=====

MAAF LAMA😭
TAPI AKU BENER BENER MAKASIH BANGET SAMA VOTE DAN KOMEN KALIAN. TERHARU BANGET CERITAKU ADA YANG NUNGGUIN LANJUTANNYA😭
POKOKNYA TERIMA KASIH YA💕
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN LAGI YANG BANYAK, HARUS POKOKNYA😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kissing In The CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang