Bell pintu rumah pasangan pengantin baru itu berbunyi beberapa kali, membuat Rida mengernyitkan keningnya bingung, karena tidak biasanya ada tamu pagi hari seperti biasanya.
"Aaaakh... Kak Arya ada tamuuuuuuakh." ucap Rida seraya mendesah setiap kali kejantanan suaminya itu memasukinya dengan tempo yang sangat cepat.
Arya tersenyum lebar dengan deru napas yang terengah-engah. "Biarkan saja. Kita bercinta dulu sampai selesai. Aaaaaakhzzzzzstt."
Rida dan Arya pun melakukan rutinitas pagi hari mereka selalu bercinta tanpa kenal lelah. Setiap harinya selalu bercinta dengan sangat panas. Bahkan setelah bulan madu mereka selesai.
Arya selalu memotret Rida dengan kameranya dengan kondisi apapun. Bahkan dirumah baru mereka dengan suasana terbuka, walaupun tembok dinding menjulang yang menutupi rumahnya. Suasana yang sangat sejuk dengan kolam renang dibelakang rumahnya.
□■□■□
Arya membuka pintu rumahnya dan menyambut kedatangan tamu yang ditunggu-tunggu hanya dengan mengenakan kimono tidurnya.
"Hei, selamat datang, Gino. Maaf lama." sambut Arya dengan mempersilahkan Gino masuk kedalam rumah.
Gino mengangguk dan menyambut uluran tangan Arya, karena ia tau kalau Arya dan istrinya pasti sedang bercinta melihat apa yang Arya kenakan.
"Gak papa. Aku kesini sesuai permintaanmu untuk projek kontrak kita."
Arya mengangguk dan menyerahkan berkas kontrak yang sudah disiapkan Arya untuk Gino.
Selama keduanya tengah membahas kontrak terkait. Gino dan Arya sesekali bersenda gurau. Beberapa menit kemudian, Rida datang membawa minuman untuk Gino.
Rida tau kalau hari ini ia akan berpasangan dengan Gino dalam pemotretan. Arya sudah menjelaskannya beberapa hari terakhir. Namun, Rida tidak tau pemotretan seperti apa yang Arya lakukan.
Mengingat kalau ia sangat menyukai dunia permodelan. Rida pun sangat antusias akan menjadi model dalam pemotretan kali ini.
"Silahkan Kak Gino diminum." ucap Rida pelan tanpa memandang wajah Gino. Karena ia malu mengingat kejadian saat video call minggu lalu.
Gino hanya tersenyum seraya melihat gerak gerik tubuh Rida. Ia pun menyadari kalau Rida masih mengingat kejadian video call. Sehingga Gino hanya tersenyum. "Terimakasih, Rida."
"Sama-sama."
Rida yang berniat pergi meninggalkan Gino dan Arya. Namun, Arya menahan lengan istrinya, membuat Rida pun mau tidak mau ikut bergabung untuk membahas beberapa konsep yang akan mereka lakukan.
"Sayang... nanti kamu dan Gino akan menjalankan pemotretan selama sebulan." ucap Arya antusias. "Kamu harus menuruti apa yang aku perintahkan. Mengerti kan sayang?"
Rida tersenyum seraya mengangguk mengerti. "Iya, Kak."
Gino tersenyum tipis melihat senyuman manis Rida yang malu-malu imut. "Jadi, Arya. Kapan kita mulai pemotretannya?" tanya Gino.
"Tentu saja hari ini. Tiada hari tanpa memotret buatku, Gino. Lebih cepat lebih baik." sahut Arya dengan wajah senangnya.
Rida pun ikut tertawa dan memeluk lengan suaminya lembut. "Iya, lho, Kak Gino. Kak Arya selalu motret aku terus. Dimanapun itu." Rida tertawa pelan. "Hidupnya kayaknya selalu dengan foto dan foto."
KAMU SEDANG MEMBACA
My HUSBAND Wild Side ✅
General FictionWARNING!!! 21+🚫 ⛔Sebagian Part Diihapus!!!⛔ Tersedia di Playstore & Play Books!! [Bijaklah dalam membaca] Banyak Adegan Yang Tidak Sepantasnya Dibaca dibawah umur! Jadi Bijaklah dalam membaca!! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! ⛔ ...