*NB: Nemu typo bilang ya, biar gampang benerinnya.
*Mungkin minggu ini aku ndak up lagi, tapi diusahakan secepatnya.
*jangan lupa vommet:)
###
Daehwi sedang mengetik sesuatu di ruangan meeting. Kali ini ia benar-benar tak bisa fokus, walau ia berkali-kali meyakinkan dirinya namun bayangkan buruk selalu saja melintas di pikirannya. Daehwi mencari cara lain dengan menarik nafas, menghembuskan secara perlahan agar kesadarannya kembali pulih sebelum klien datang.
Jihoon yang memang duduk di sebelah Daehwi merasa khawatir. Pasalnya seperkian detik sebelum mereka berdua masuk Daehwi terlihat lesu dan tak bertenaga.
"Hey Dae.." Jihoon langsung berdiri di samping Daehwi dan memegang kedua pundaknya "kau baik..?"
Daehwi melihat ke arah Jihoon "emm, aku baik Hun,"
"Jangan bohong padaku, atau aku benar-benar akan membenci mu" tegas Jihoon, kali ini ia tak memperlihatkan wajah ramah. "Masih ada 15 menit sebelum kline datang" Katanya lagi memberi waktu untuk minum obat jika wanita ini sakit atau sekedar menceritakan masalah yang sedang di hadapinya.
Daehwi tersenyum kecil meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja "aku hanya sedikit pusing Hun, perut ku juga sakit karena hari pertama haid" ucapnya pelan.
Jihoon mengangguk mengerti "baiklah, tunggu sebentar akan aku ambilkan segelas air" Ucap Jihoon kemudian hendak pergi, namun tangannya di tahan.
"Terima Kasih, aku akan ambil sendiri dan sepertinya makeup ku perlu di perbaiki sedikit" senyum lebat terpampang di wajahnya. Setelah mendapat anggukan kecil Daehwi beranjak kearah toilet.
Daehwi berjalan santai kearah toilet dan sesekali menyapa rekan kerjanya saat kebetulan mereka bertemu. Sesampainya Daehwi melihat pantulan dirinya di cermin, Jihoon pernah berkata jika pakaian yang Daehwi kenakan terlalu norak, namun saat dia bertanya kepada Jinyoung, pria itu selalu mengelak (Kamu itu cantik, mau pakai apapun akan tetap cantik) yah kira-kira seperti itu.
Sangking fokusnya memperhatikan penampilannya wanita ini sampai tidak sadar jika ia tak sendiri di toilet.
Jinyoung Or Bae Jinyoung.
Entah rencana Tuhan atau memang kebetulan. Saat ia hampir sampai di ruangan meeting tadi ia melihat bidadarinya keluar. Tentu saja otaknya langsung bekerja, berbekal bohong ingin pergi ke toilet Jinyoung meyakinkan para pegawai untuk membiarkan dirinya lolos dari para pria-pria culun itu. Dan bagusnya ternyata Daehwi juga masuk kedalam toilet. Sungguh kebetulan yang sangat bagus bagi Jinyoung.
"Hmmmpppttt"
"Lepaskanlah aku... siapa kau.. tolong.. ada penyusup! Tolong.. hmmpp" Daehwi terika meronta-ronta saat ia di seret paksa masuk ke ruangan kecil yang ada di toilet ini.
Reflek Jinyoung menutup mulut istrinya ini agar berhenti teriak "settt, tenang beby. Ini aku" Bisiknya pelan
Mendengar suara yang sangat ia kenali, secara spontan Daehwi membuka mata yang tadi sempat ia tutup karena ketakutan "Kau!.." keningnya mengerut bingung "Kenapa kau ada disini Jinyoung" tanya Daehwi dengan nada tak percaya. Suaminya datang ke kantor dan sekarang berada di toilet perempuan bersama dengannya.
Yang ditanya malah tersenyum tanpa arti
"Aku merindukan mu. Jadi aku datang padamu, selesai" ucap Jinyoung santai
Bug!
"Jangan bohong," Daehwi memukul lengan suaminya.
"Seeh awww. Ini sakit beby" ia mengusap-usap bagian tubuhnya yang baru saja mendapat pukulan gratis dari Daehwi.