Kandas

14.3K 1.2K 337
                                    

Jaemin sudah lama mencintainya

Huang renjun.

Dia... hanya lelaki biasa. Bukan ketua osis yang teladan, bukan juga anak berprestasi yang dicintai semua guru ((walaupun nilai dia jauh di atas nilai Jaemin sih)), dia juga bukan ketua ekskul olahraga yang memiliki banyak penggemar, dia hanya.... Huang Renjun, lelaki yang menyita perhatian Jaemin dalam 7 tahun terakhir ini.

20 Agustus 20XX

Bulan depan Jaemin akan wisuda, setelah susah payah mempertahankan kuliah 4 tahun agar tidak molor kelulusannya, akhirnya Jaemin lulus dengan yaa so so lah lumayan bikin mama senang haha. Renjun pun akan wisuda bersama dengan Jaemin.Mereka satu kampus, satu jurusan. Bucin. Iya, Jaemin yang memaksa agar bisa satu kampus dengan Renjun. Renjun? Hanya berfikiran ini sebuah kebetulan bisa menemukan teman satu sekolah dengannya di sini.

Jaemin fikir perasaan ini hanya cinta monyet yang akan menghilang, tapi tidak. Justru semakin kuat rasanya. Mereka menjadi teman baik selama kuliah. Makin gila Jaemin dibuatnya. Tapi ya, Jaemin tetap menjaga rapat-rapat perasaannya.

((LINE))
Grup acikiwir

Hyuckie : bulan depan wisuda tapi tetap saja galau
Jeno : @Nana

Nana: apa sih kalian ini 😒

Hyuckie: nyatakan perasaanmu na, sebelum terlambat
Jeno : aku merinding mendengar kata kata bijak darimu @hyuckie
Hyuckie : YAK!

Nana: aku...........

Hyuckie: ayolah na, mau sampai kapan kamu seperti ini? Takut orang memandang sebelah mata?
Jeno : (2)
Hyuckie : boleh ga sih ngekick jeno dari kehidupan, ga guna banget 🙃
Jeno : jahat banget hyuckie sama jeno, jeno jadi cedih nih um! :<
Hyuckie : hyuckie and nana left the chat
                                        
Nana: 🤢🤢🤢🤢 @Jeno
Nana : btw anyway busway
Nana: aku bakal nyatain ke dia
Nana: hanya menyatakan kok

Hyuckie: masa ga sekalian minta dia jadi pacar ?!

Nana: ya gengsi lah seyeng 🙃🙃🙃

Jeno: ah jaman sekarang mah udah jaman emansipasi na, uke boleh aja nembak duluan.
Hyuckie: someone is talkin about me 🙄
Jeno: pede banget si bambank
Jeno: sok nginggris pula

*Hyuckie deleted Jeno from group*

Nana: heran dah berantem mulu tiap hari tapi kaga putus putus

Hyuckie: this is what we call love man

Nana: pusing ah cinta cintaan mending tidur bye 👋

*Nana invited Jeno to the group*

Jeno: @hyuckie AKU KE RUMAH KAMU. SEKARANG.
Hyuckie: AKU GA DI RUMAH.
Jeno: aku tau kamu lagi nyalain lagu dangdut di ruang makan 🙃
Hyuckie: wt... lee jeno...
Jeno: i love you too lee donghyuck

Nana: guys i'm disgusted

Jaemin mematikan smartphone nya. Ia  tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya tersebut lalu, ia menghembuskan napas dalam. Pikirannya langsung melayang kepada seseorang yang jauh di mata. Mengapa Jaemin meng-iya-kan saja dorongan hyuck untuk menyatakan perasaannya ini? Jaemin hanya ingin saja. Ia merasa sesak dengan perasaannya sendiri yang kian hari kian tumbuh bukannya mati.

Jaemin mulai bergelung di balik selimutnya untuk tidur. Ia merasa lelah, pikirannya lelah karena Renjun. Ia butuh mengistirahatkan otaknya. Tak lama ia pun memasuki alam mimpi yang damai.

20 September 20XX

Wisuda berjalan dengan lancar. Huang Renjun menjadi siswa berprestasi yang membuat ia berpidato di depan audience. Peraih nilai tertinggi pada tahun ini. Jaemin terkagum-kagum padanya. Hyuck dan Jeno tidak berhenti menggodanya selama Renjun sedang memberikan pidato di depan.

Jantung Jaemin berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Seusai acara foto-foto, Jaemin segera mencari keberadaan Renjun. Jaemin segera menghampiri pemuda tersebut saat sudah terlihat batang hidungnya.

"Renjun!" Panggil Jaemin ceria.
Renjun menoleh lalu tersenyum kepada Jaemin (( dan sekali lagi ini membuat Jaemin ingin pingsan rasanya))

"Ya ada apa, Nana?" Jaemin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung harus memulai dari mana.

"Begini, kita sudah lama kenal satu sama lain. Sudah sejak kita SMA, walaupun baru dekat saat kita kuliah sih." Jaemin terkekeh sesaat mengingat kenangan mereka.

"Kau ini kenapa? Mau meminjam uang dariku?"gurau Renjun lalu tertawa.

"B-bukan begitu, sebenernya aku sudah lama-" belum sempat Jaemin menyelesaikan kata-katanya,seorang perempuan datang langsung memeluk tangan Renjun erat.

"Hei! Aku cariin daritadi, ternyata kamu di sini." Kata perempuan tadi ke Renjun.

"Maaf ya, tadi aku habis foto dengan teman-temanku."kata Renjun lembut sambil mengusak surai perempuan tadi. Jaemin hanya bisa mematung. Kedua sejoli itu berinteraksi seakan tak ada Jaemin di hadapan mereka.

"Ah! Aku lupa, kenalkan ini Jaemin, teman sekolahku yang pernah kuceritakan." Kata Renjun saat sadar bahwa masih ada Jaemin di hadapannya.

Jaemin hanya bisa tersenyum lalu menjabat tangan perempuan tersebut.  "Jaemin."

"Aku Hyena, terima kasih sudah mau berteman dengan Renjun yang lemot ini." Kata Hyena memperkenalkan dirinya. Sekali lagi Jaemin hanya bisa tersenyum.

"Ah iya, aku baru ingat." Kata Renjun lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Jangan lupa datang ya." Lanjut Renjun sembari menyodorkan sesuatu yang ternyata setelah Jaemin teliti adalah undangan.

'Kumohon jangan Renjun jangan Renjun' hatinya berkomat kamit berharap doanya terkabul.

Renjun & Hyena
Untuk : Na Jaemin (Nana)

"Wow..." itulah kata pertama yang keluar dari bibir tipisnya.

"Oh iya tadi kau mau bilang apa?" Tanya Renjun. Jaemin segera tersadar dan menggelengkan kepala.

"Ahahaha aku hanya ingin bilang, ayo kita foto bersama." Kata Jaemin menampakkan senyumnya.

"Astaga baiklah ayo hahaha, Hyena tolong ambil gambar kami ya." Kata Renjun sambil memberi hand phone nya pada Hyena.

Setelah selesai, Jaemin segera berpamitan pada Renjun. Seharusnya ia tidak se shock ini. Jaemin sudah yakin bahwa semalam ia sudah menyiapkan mentalnya. Tetapi mengapa hatinya masih terasa sangat sakit?

"NANA!!" seseorang meneriakinya.
"Kau darimana saja?! Kami mencarimu sedari tadi tau!" Jelas seorang tadi yang ternyata donghyuck.
"Na? Kau mendengarkanku kan?" Lanjut donghyuck sambil menggoyangkan bahu Jaemin.

"Aku.." Lidah Jaemin kelu sekali rasanya. Tetapi Donghyuck tau, meski mulut Jaemin tidak bersuara, tetapi matanya memancarkan kesedihannya.

"Ayo kita pulang." Ajak Donghyuck sembari tersenyum pada Jaemin. Jaemin mengangguk lemah dan segera berjalan pulang bersama Donghyuck dan Jeno.

Beginikah cerita cintanya berakhir? Penantian tujuh tahunnya berakhir... cintanya berakhir.

End.
———————

Huaaaa akhirnya selesai juga ini satu cerita. Satu cerita pendek gini aja lama banget ya :" maaf ya aku emang gini sering kambuh writer block nya. Btw maaf banget kalo cerita ini ga ada feelnya samsek dan berisi jokes krenyes krenyes macem kripik. Makasih banyak juga yang udah vomment di part part sebelumnya 😭😭 ku terharu loh dan suka ketawa kalo ada komen yang lucu.  Keep vomment ya gaes!

Xoxo,
Duxktales

Renmin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang