Part 7

4 1 0
                                    

Jujur hatiku berbunga-bunga ketika kami bisa berjarak sedekat ini. Aku tak tahu bagaimana perasaannya terhadapku. Aku tak boleh tergesa-gesa menyebut segalanya adalah cinta. Cinta bukan sepaket perkenalan yang terbentuk tanpa proses. Semua harus butuh proses. Tapi, bukankah aku dan dia memang sedang dalam proses? Entahlah. Intinya yang aku rasakan sekarang adalah nyaman. Nyaman berada di dekatnya. Iya! Dia yang selalu membuatku tersenyum ketika aku membayangkannya, dia yang sering membuatku tertawa dalam hati ketika mengingat percakapan bersamanya, dia yang membuat jantungku berdebar cepat saat kurangkai tatapan matanya yang hangat di dalam benakku. Tanggapan itu membuatku semakin berharap. Sepertinya, dia juga punya perasaan yang sama denganku, tapi aku masih berusaha diam. Aku masih jatuh cinta diam-diam. Bagiku, tak mungkin seorang cewek mengungkapkan perasaannya lebih dulu. Tak mungkin aku berkata cinta kepadanya lebih dulu. Aku hanya menunggu isyarat darinya, menunggu pertanda suatu saat pasti menjadi nyata. Begitulah hari-hariku bersamanya, terasa begitu sempurna. Aku menyadari bahwa kini aku benar-benar mencintainya, tapi takut segalanya berubah dengan cepat jika aku menuntut status dan kejelasan. Aku begitu nyaman, bahkan dalam keadaan yang tidak jelas dan tanpa status seperti ini. Aku tak ingin segalanya berubah dengan cepat karena dia sudah menjadi zona nyaman bagiku. Tak ingin kupergi menjauh. Aku hanya ingin dekat, terus dekat, semakin dekat.

Hari demi hari, bulan demi bulan, bahkan tahun pun telah berganti dengan cepatnya. Aku, Riani, dan Zaky masih bersama, menjadi sahabat yang istimewa.

Fake Friends💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang