Part 9

2 0 0
                                    

“E..e..engga” jawabku sambil tersenyum dan mencoba meyakinkan.

“Berarti aku boleh nyatain perasaanku sama Zaky?” tanya Riani.

“Ya boleh lah, kan aku tidak punya hak untuk melarang kamu, dia bukan siapa-siapa aku” jawabku sambil tertunduk dan berusaha menahan air mataku yang memberontak ingin keluar.

“Makasih Valen!! Pokoknya Valen yang paling baik deh ” jawabnya tersenyum senang dan kemudian pergi meninggalkanku sambil berlari kegirangan.   

Aku benar-benar tak percaya telah mendengar semuanya. Aku tak percaya Riani telah mengatakan hal yang membuatku sangat sakit, sakit sekali. Aku masih mencintai Zaky.  Aku masih menyayangi Zaky. Aku tak percaya Riani sejahat itu kepadaku. Dia begitu tega menyakiti hati seorang sahabatnya sendiri.

Kini Semua yang kulewati sekarang bagaikan mimpi. Berlalu dengan cepat, semua yang kupertahankan sekarang hilang. Pengkhianatan! Ya pengkhianatan itu adalah hal yang menyakitkan. Begitu sakit rasanya terkhianati. Apalagi dikhianati oleh sahabat sendiri. Sekarang aku tak tau siapa yang salah. Aku atau Riani! Mungkin memang aku yang salah. Aku mengatakan kepada Riani bahwa aku sudah tak mencintai Zaky lagi. Iya. Riani tidak salah. Aku yang salah.                             

Fake Friends💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang