Part 3

2.2K 31 0
                                    

Persahabatan adalah pertemanan yang tanpa harus mengenal darimana asal kita dan bagaimana kondisi ekonomi kita

"Astofirullahaladzim, Diva Putri kalian kok jail ya" Zahra semakin ngamuk

"Wkwkwkwk..... maaf" jawab Putri
"Kuy lah kita kekantin" pinta Diva
"Kita udah kenyang, yakan la" jawab Zahra yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Lala.

Waktunya jam ke tujuh dimulai

Bel masuk berbunyi pertanda Zahra dan 4 kawannya berpisah. Namun, Zahra merasa bahwasanya akan terjadi sesuatu dengan dirinya. Ah, entah lah apa gerangan

Pelajaran dimulai, kini Kelas IX E waktunya Pak Sanusi guru TIK. Disana, para siswa disuruh membuat soal beserta jawabannya. Tapi, hanya beberapa yang mengerjakan. Ada yang main handpone, ada yang bercerita dan yang lainnya

Skip

Pelajaran hari ini telah selesai

Akhirnya pelajaran hari ini selesai juga. Dan kami bersiap siap untuk pulang

"Berdiri" dengan lantangnya Putra memberi aba aba
"Berdoa mulai"
Berdoa selesai"
"Memberi salam"

"Assalamulaikum warrahmatullahi wabarakatuh" ucap kelas IX E serentak. Kami akhirnya pulang. Namun tidak dengan Zahra, Egi, Syifa, Edo, dan Sandi.

Hari adalah jadwal mereka piket.
"Syif, kita piket loh"
"Oh ya, ayo segera kita bersihkan"
Para laki laki meluruskan meja dan kursi murid maupun guru serta menghapus tulisan yang ada di papan tulis. Sedangkan para perempuan menyapu

Skip

"Udah kelar nih, buruan pulang ntar keburu asharnya habis" ajak Sandi
"Oh ya, aku lupa kalau aku belum sholat dhuhur. Kita sholat bareng yuk" ajak Syifa
"Mantul banget ide lu syif" jawab Edo

Edo memang suka dengan Syifa. Karena kecabtikan dan kesholihahannya maka Edo tertarik dengannya.

Kami pun beranjak untuk sholat Dhuhur berjamaah

14.30 WIB

"Assalamualaikum Abi, Ummi"
Rumah yang besar nan megah. Ialah tempat tinggal Zahra dan keluarga besarnya.
"Waalaikumsalam neng. Tumben baru nyampek rumah? Biasanya pukul 14.00 udah nyampek rumah" Iya, beliau adalah pembantu Zahra yang cerewet Bi Arni namanya.
"Iya bi, ini tadi jalannya macet plis tadi sekalian sholat dhuhur di sekolah"
"Oh gitu ya. Klo gitu cepet beberes,sholat ashar dan makan"
"Siap bos" jawab Zahra yang membuat Bi Arni ketawa.

Setelah beberes dan sholat Ashar Zahra membuka handphone nya. Ada notif dari ig,
'Tumben Putri dm aku' batin Zahra
Ternyata Putri mengirimkan foto bahwasanya Hafidzul Ahkam kecelakaan.

Memang, Putri adalah Syubbanlovers maka ia tau tentang syubbanul muslimin. Zahra hanya diam saja, sebab ia masih belum terlalu mengenal Hafidzul Ahkam.

Zahra langsung mencari cari tentang Hafidzul Ahkam yang asing didengar. Hafidzul Ahkam ialah Vocalis Syubbanul Muslimin. Ia berumur 19 tahun (2018). Ia sering bersama Azmi dan sya'ban. Dan begitulah....

Zahra mulai mengidolakan Hafidzul Ahkam (Hafidz). Baru kali ini ia pecinta Sholawat dan penggemar Santri.

Sudah bosan dengan aplikasi ig nya. Iya segera turun dari kamarnya.
"Assalamualaikum bii"
"Waalaikumsalam neng, ayo cepat makan"
"Iya bi, oh ya bi aku lupa mau tanya. Abi sama Ummi kemana ya kok gak kelihatan?"
"Anu neng, tadi Abi sama Ummi pergi ke ponpes katanya"
"Ngapain ke ponpes"
"Kalo itu sih Bibi gak tau neng"
"Oh yaudah bi, eh bi sini makan bareng Zahra"
"Gak usah neng, bibi udah makan"
"Oh gitu ya. Zahra makan ya bi"
"Iya neng"

1 menit

2 menit

3 menit

4 menit

5 menit

"Alhamdulilah" ucap Zahra
Zahra pun beberes bekas makannya.
"Eh neng, biar bibi saja"
"Zahra bantuin bi. Bibi kan capek udah kerja seharian"
Bi Arni pun pasrah.

Tok...tok...tok

Ada ketukan pintu.
"Biar Zahra aja bi"
"Iya neng"

Zahra pun keluar rumah untuk membukakan pintu. Tapi nihil, tak ada siapa siapa di depan pintu, melainkan ada surat di lantai

'Surat dari siapa nich'  batin Zahra.
Kini ia masuk rumah dengan menimang nimang surat dari seorang misterius.

"Siapa tadi neng, kok gak disuruh masuk" tanya Bi Arni
"Nggak ada siapa siapa bi. Tapi ada surat nih gatau dari siapa"
"Mungkin dari cowoknya neng ya" goda Bi Arni
"Ih, apan sih bi. Pacaran kan Haram"

Mulai dari kecil Zahra sudah dibiasakan untuk berpendidikan Agama menyeluruh oleh Abi dan Umminya.

"Ya udah bi, Zahra mau masuk ke kamar sambil nunggu Maghrib"
"Oh, silahkan neng Zahra yang cantik"
"Ish apan si Bibi nggombal mulu. Nanti suka loh sama Zahra"

Siapa ya yang kirim surat pada Zahra. Penasarannya tunggu lanjutannya ya gaes jangan lupa follow @Tari5149 dan igku @srilestari5149

Berawal Dari Mengidolakan (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang