#4

1.5K 32 2
                                    

       Akan ada saatnya perpisahan bertuai temu, tinggal menunggu waktu memberikan kemsepatan itu 🌹

Maudy baru tiba di sekolahnya, dia melangkah memasuki ruang kelasnya. Ketika Maudy ingin duduk ternyata Lori telah duduk lebih dulu di tempat mereke. Maudy hanya bisa menghela nafas karena pagi ini harus sudah melihat muka datarnya Lory.

Maudy memilih duduk tanpa menyapa Lory, dia duduk melihat kelua jendela. Maudy masih memikirkan kejadian ketika dia kembali tertidur dengan memeluk album foto itu.

Krringgg kringgg kringg

Maudy tersentak dari lamunannya ketika bel berbunyi. Dia melangkah dengan gontai menuju lapangan untuk mengikuti upaca seperti biasa. Teman kelasnya sudah mulai berhamburan ke lapangan untuk hal itu.

Saat tiba di lapangan Maudy mengedarkan pandangan untuk mencari posisi barisan yang kosong. Sialnya posisi yang kosong hanya di samping Lori si muka triplek, Maudy pasrah dan berdiri di samping Lori yang menatapnya dengan datar.

.

.

Upacara sudah berjalan 30 menit di bawah teriknya mentari pagi. Maudy sendiri mulai bercucuran keringat dia merasakan pusing yang luarbiasa dan perutnya pun terasa melilit.

Dalam hatinya dia merutuk dirinya yang lupa untuk sarapan pagi sehingga maghnya kambuh. Lory yang melihat gelagat aneh dari Maudy hanya mengangkat alis dengan kening berkerut menatap Maudy dengan intens.

Beberapa detik berikutnya matanya melotot melihat Maudy tumbang, dengan gerakan cepat dia mengendong Maudy ala bridle style dan membawa Maudy ke UKS.

Dalam perjalanan mengantar Maudy, Lory memperhatikan wajah Maudy dengan teliti dia mengakui jika Maudy sangat cantik dengan wajah yang bulat pipi chubbynya, hidung yang kecil dan mancung serta bibir merah yang penuh. Akan tetapi dia cepat membuang pikiran itu dan berjalan dengan diam .

My Amazing Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang