#9

562 9 0
                                    

Entahlah! Semua terasa aneh, tapi biarkan sajah waktu yang berbicara



Hari ini Maudy berangkat sekolah seperti biasanya, tapi dia merasa heran karena hampir setiap siswi yang melihatnya selalu menampilkan ekspresi yang aneh menurutnya.

Bahkan ada juga yang secara terang-terangan melihatnya dengan sinis, Maudy hanya bisa diam dengan ketidakmengertiannya.

Saat sedang melamun tiba-tiba Maudy tersentak karena bahunya ditabrak seseorang. Dia melirik orang yang menabraknya tersebut dan ternyata oraong itu adalah seorang perempuan.

Perempuan itu menatap Maudy dalam dan melihat Maudy dengan tatapan polos tapi seakan menilai Maudy dari ujung sepatu sampe rambutnya.

Ah ya! Maudy ingat, ini adalah perempuan yang sering Dia lihat bersama Lory di kantin.

Tiba-tiba sajah Maudy merasa jengkel dan menampilkan raut masamnya kepada perempuan itu.

Perempuan itu kaget dan langsung pergi dari hadapannya. Maudy masih mengawasinya hingga tidak terlihat lagi. Maudy memilih melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Sampai dalam kelas Maudy duduk dan menelungkupkan kepalanya dalam lipatan tangannya.
.

.

.

.

Maudy baru sajah ingin keluar dari toilet tapi dia mendengar percakapan yang menyebut namanya.

"Eh Lory bukannya pacaran sama Nada yah? Kok kemaren kayak khawatir gitu sama anak baru" kata orang pertama

"Iya yah. Sampe di gendong gitu lagi" sambung orang kedua

Maudy tidak ingin mendengar lagi sehingga Dia meninggalkan toilet dengan tergesa-gesa. Oramg yang sedang membicarakannya kaget dan langsung bungkam.

Maudy menyusuri korider dengan gontai, Dia masih memikirkan percakapan yang didengarnya tentang rasa khawatir Lory.

Apa iya Lory khawatir padanya? Bukan karena hanya rasa iba? Atau memang Lory memperhatikannya? Ah entahlah semua pertanyaan itu membuatnya pusing.

Saat ingin masuk dalam kelas Maudy melihat perempuan yang tadi pagi menabrak bahunya di koridor melihatnya dari jauh.

Maudy hanya bisa mengerutkan keningnya bingung, karena perempuan itu menatapnya dengan cara yang sama seperti tadi pagi.

Maudy tetap memilih diam dan balik menatap perempuan itu. Selang 5 detik eye contact bel berdering tanda istirahat usai.

Maudy menghentikan tatapan mereka dan memilih masuk ke dalam kelas terlebih dahulu.

.
.
.
.

Bel pulang telah berbunyi dari 5 menit yang lalu, tapi Maudty belum beranjak dari tempatnya.

Entahlah! Dia merasa sangat malas sehingga Dia menunggu sekolah sepi agar tidak ada keramaian.

Setelah melihat sekolah yang sudah sepi Maudy mulai beranjak meninggalkan kelas karena supir pribadinya juga telah menelpon.

Maudy melangkahkan kakinya menuju parkiran, tapi langkahnya terhenti karena Dia melihat perempuan itu kembali memperhatikannya.

Karena merasa risih Mausy berjalan menuju perempuan itu dan berhenti di hadapannya.

"Kenapa lo liatin gue dri tadi?" Tanya Maudy

"Nggak ada apa-apa" jawab perempuan itu sambil menunduk

"Oh ya? Terus ngapain lo liatin gue terus dari pagi ampe sekarang maksud lo apa?" Maudy mulai jengkel dan agk meninggikan suaranya.

Perempuan itu hanya menunduk dan melihat keujung sepatunya.

Melihat tak ada respon dari perempuan tersebut Maudy hanya memutar bola matanya malas dan meninggalkan perempuan itu.

Tapi baru dua langkah Maudy tiba-tiba berhenti mendengar ucapan perempuan tersebut.

"Lory itu punyaku, dan aku gk akan biarin siapapun buat ngerebut Dia dari aku" ucap perempuan itu.

Maudy berbalik dan menghadap perempuan itu yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

Maudy hanya mengangkat alisnya dan menjawab dengan ketus lalu meninggalkan perempuan itu

"Mau Dia milik lo atau bukan gue gk peduli. Dan oh yah' gue bukan seorang perebut, hanya sajah para lelaki yang menginginkan gue"










Segini ajah dulu yah.
Maaf lama update .
Jangan lupa vote

My Amazing Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang