"Apa kau rela atas pertukaran ini?"
Bagaimana aku tak rela? Setetes air di ujung jari akan ditukar dengan air seluas samudera, siapa yang tak mau?"Apa kau sadar? Kau hampir kehilangan segala yang kau miliki!"
Sadar? Jangan gegabah kau! Jelaslah aku sadar.
Hampir, berarti belum terjadi. Lagi pula tak apa jika aku kehilangan apa yang aku miliki selama aku memiliki Yang Maha Memiliki."Apa kau tak keberatan dengan semua ini?"
Oh sungguh tidak akan pernah.
Karena yang lebih berat adalah hidup bersama kau.
Pertanyaan-pertanyaan mu itu gila tapi memang masuk akal, juga menyadarkanku.
Mari kita lanjutkan!"Apa kau yakin Dia akan mengganti semua pengorbananmu?"
Pertanyaan gila macam apa lagi itu! Kau mencoba untuk membuatku jadi dahriah ya!? Astaghfirullah. Bersyukur! Kau harusnya bersyukur! Diantara milyaran manusia di bumi kau terpilih menjadi hamba-Nya. Tidak setiap orang mendapat keutamaan itu! Sudah hentikan pertanyaan-pertanyaan gilamu tentang-Nya itu!"Apa kau takut kehilangan imanmu?"
Kau ini bodoh atau naif sih?
"Aku perlu jawaban, bukan pertanyaan."
Cih, kau. Ya! Jawabannya adalah ya aku takut! Jika aku tak takut, aku tak akan berdo'a -agar tak kehilangan nikmat iman- kepada-Nya. Jika aku tak takut, aku tak akan melaksanakan segala perintah-Nya. Jika aku tak takut, aku tak akan menjauhi segala larangan-Nya. Paham?!"Lalu mengapa kau masih menganggapku?"
Bodoh! Yang benar saja, kau adalah diriku! Tak mungkin aku mengacuhkanmu. Lagi pula aku lebih nyaman berdialog denganmu. Aku bisa dengan bebas mengeluarkan pikiranku.
Aku bisa dengan bebas meluapkan segala rasaku. Daripada bersama dengan manusia-manusia munafik di luar sana. Belum tentu semua rasa yang mereka tumpahkan padaku itu nyata. Lagi pula kau pun sering berlaku begitu pada mereka. Ingat! Eksistensi hukum aksi-reaksi itu sepanjang hayat.-ED-
210818Catatan Penulis :
Tulisan ini pernah saya publish di suatu tempat dengan inisial "D"
KAMU SEDANG MEMBACA
KATAKU
RandomBaca saja dulu, siapa tahu jatuh hati. Kumpulan kata-kata yang tiba-tiba muncul di pikiranku juga hasil renungan berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Datang dari masa lalu, masa kini dan masa depan.