Memiliki impian adalah sebuah kewajiban. Menggapai impian seperti menempatkanmu dalam sebuah sampan di sebuah aliran sungai. Ada kalanya sungai itu bercabang. Di situlah saatnya kau menentukan impianmu. Mungkin arus sungai sebelum cabang itu cukup tenang. Tapi kini, cabang yang kau lalui kini arusnya sangat deras bahkan hampir membuat sampanmu terbalik. Sayangnya kau tak bisa kembali. Aliran sungainya ke depan, bukan ke belakang. Jadi, bersabarlah. Pasrahkan dirimu. Ikuti arus itu. Ini adalah cabang yang kau pilih. Meski sampanmu harus terbalik sekali pun, bertahanlah. Let it flow. Percayalah, sesuatu yang indah telah menunggu di hilir.
Kata orang, gantungkan mimpimu setinggi-tingginya misalnya setinggi langit agar ketika kau tak bisa menggapai mimpimu sepenuhnya setidaknya kau dapat menggapai gedung pencakar tertinggi di dunia.
Namun, meskipun kau telah mendapatkan mimpimu perjuangan tak akan pernah berakhir sampai kau mati. Akan banyak hal-hal yang tak terduga menghampirimu yang akan membuatmu jatuh-bangun mempertahankan capaianmu.
Kuatlah. Everythings gotta be alright.
-ED-
170119

KAMU SEDANG MEMBACA
KATAKU
AléatoireBaca saja dulu, siapa tahu jatuh hati. Kumpulan kata-kata yang tiba-tiba muncul di pikiranku juga hasil renungan berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Datang dari masa lalu, masa kini dan masa depan.