^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Warning : Ini chapter terakhir di cerita My Punishment. Gak akan ada epilog, sequel atau segala macamnya. Mungkin yg akan tertulis di chap ini gk sesuai harapan kalian tapi seperti inilah akhir yang saya harapkan. Tolong mengerti dan tolong jangan komen minta sequel. Makasih sebelumnya.
Selamat menikmati!
.
.
.
Hubungan Baekhyun dan Chanyeol semakin membaik. Semakin mesra dan semakin sering diwarnai dengan canda tawa.
Di sela kesibukannya menghadiri rapat satu ke rapat yang lain, Chanyeol masih dan akan selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan Jaehyun.
Kalau tidak siang hari saat jam makan siang, biasanya malam sebelum dia pulang ke rumahnya.
Yang ingin di perhatikan Chanyeol bukan hanya Jaehyun, tapi juga ibunya. Yang makin hari makin menunjukkan sisi lain dalam dirinya. Baekhyun kadang cemburu melihat Chanyeol yang lebih memperhatikan Jaehyun daripada dirinya.
Huh!
"Masih marah?" tanya Chanyeol untuk kesekian kalinya. Baekhyun menggeleng, tapi mulutnya terkunci setiap kali di tanya.
Masalah sepele sebenarnya, tapi membuat perempuan itu uring-uringan tak jelas sejak pagi tadi.
Mereka bertiga sudah membuat kesepakatan akan pergi ke Jeju akhir pekan kemarin. Semua sudah di persiapkan dengan sangat baik. Baju untuk Jaehyun sudah di kemas rapi oleh Baekhyun. Bajunya juga begitu. Beberapa barang lain juga di bawa. Hatinya sangat bahagia karena akhirnya dia bisa menginjak Jeju.
Tapi, jum'at malam ada pesanan buket bunga dalam jumlah banyak untuk sabtu dan minggu. Baekhyun tak bisa meninggalkan dua anak buahnya untuk bekerja sendiri. Dia juga tak bisa meminta bantuan ibu atau kakaknya, karena keduanya sedang berlibur ke Taiwan.
Praktis, semua harus dia kerjakan sendiri dengan dua karyawannya.
Yang membuat Baekhyun kesal, Chanyeol tak membatalkan perjalanannya ke Jeju. Pria itu tetap berangkat tanpa Baekhyun. Pria itu memilih pergi hanya dengan Jaehyun.
Huh!
"Kan sudah di jelaskan, aku kesana bukan hanya untuk berlibur dengan Jaehyun. Tapi ada pekerjaan yang tak bisa ku wakilkan dan juga tak bisa di pindah lain hari."
"Siapa yang marah? Aku tak marah."
"Tapi kau diam saja sejak kemarin pagi sayang."
"Aku hanya ingin diam. Itu saja."
Chanyeol mendekati Baekhyun yang sedang sibuk di dapur. Di peluknya perempuan itu dari belakang. Dagunya dia tempelkan di bahu Baekhyun.
"Sekarang aku tahu kenapa Jaehyun sangat menggemaskan saat merajuk. Dia punya guru yang hebat."
Baekhyun melirik Chanyeol. Sebuah lirikan tajam.
"Aku tak ragu kalau dia benar-benar anakmu."
Duagh!
Baekhyun menyikut perut Chanyeol hingga pria itu mengaduh sakit.
"Apa maksudmu bicara begitu? Jaehyun memang anakku, kau mau aphhh...."
Baekhyun yang langsung berbalik dan bersungut marah sambil mengacungkan spatula, harus diam seketika saat Chanyeol mendekat padanya dan langsung meraup bibirnya. Menyesap bibir itu dengan begitu lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
(End) My Punishment
Fanfiction"Daddy" Chanyeol menatap bocah empat tahun yang menatapnya dengan mata berbinar itu. Lelahnya luruh seiring dengan rentangan tangan kecil itu di hadapannya. Dia tak punya pilihan lain selain membalas tatapan itu dengan sebuah senyuman. Tak menunggu...