^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Busan, 31 Desember 2014
Tahun baru kali ini diiringi hujan yang turun cukup lebat, sepasang suami istri tengah berada di sebuah restoran, merayakan pergantian tahun dengan makan malam romantis. Selain itu, malam ini sekaligus perayaan dari berita baik yang baru mereka dapatkan sore tadi.
Sang istri dinyatakan hamil setelah pernikahan mereka memasuki tahun kedua.
Kebahagiaan tergambar jelas di wajah keduanya.
"Kalau nanti baby kita laki-laki, kau ingin memberinya nama siapa sayang?"
"Ehm... Jaehyun. Bagaimana?"
"Nama yang bagus. Kalau perempuan, aku ingin memberinya nama, Jiyeon. Eotte?"
Perempuan berkulit putih bermata coklat itu mengangguk setuju. Keduanya saling menatap penuh cinta, lalu meluapkan perasaan itu dalam ciuman singkat.
Ditempat lain di waktu yang sama.
Seorang pria berambut ikal berjalan tergesa memasuki hotel bintang lima yang terlihat sangat mewah dari luar. Matanya memerah menyiratkan kemarahan luar biasa.
Di belakangnya, seorang pria yang memiliki tinggi yang sama dengannya berlari mengejar.
"Hyung!"
Si pria ikal tak mengindahkan panggilan itu, dia terus berjalan menuju sebuah lift.
"Chankaman hyung!" seru pria berambut kecoklatan itu, yang sama sekali tak membuat si rambut ikal menghentikan langkahnya.
"Hyung! Hotel ini milik keluarganya, tidakkah sebaiknya kalian menyelesaikan semuanya baik-baik."
Si rambut ikal langsung berbalik dan menatap tajam si rambut coklat.
"Menyelesaikan semua dengan cara baik-baik?"
Pria berambut coklat itu mengangguk.
"Itu tak akan terjadi sekarang." sahut dingin pria berambut ikal. Dia langsung memencet tombol lift.
Begitu pintu lift terbuka, dia langsung masuk dengan diikuti si rambut coklat.
Lift itu berhenti di lantai tiga, si rambut ikal langsung keluar menuju sebuah kamar bernomor 707.
Mata lebar itu semakin terlihat tajam saat menemukan apa yang membuatnya melakukan perjalanan dari Seoul ke Busan.
Pria tinggi itu berdecih sinis sebelum....
Brak!
Pintu berwarna hitam itu terbuka lebar akibat tendangannya.
Seorang perempuan dan seorang pria dari dalam kamar itu berlari tergopoh, melihat siapa yang sudah mendobrak kasar pintu itu.
Mata si perempuan membulat saat menemukan sosok tinggi berambut ikal berdiri tak jauh darinya.
Tak banyak bicara, pria berambut ikal itu melangkah lebar mendekati pria yang berdiri di belakang perempuan berambut sebahu itu.
Buagh!
Satu pukulan dia layangkan ke wajah pria itu, hingga pria itu terjengkang.
Buagh!
Sekali lagi pria itu melayangkan pukulan. Dan ketika dia akan melayangkan pukulan untuk ketiga kalinya, tangannya di tarik oleh perempuan tadi.
"Jangan lakukan itu! Aku bisa menjelaskan semuanya!" jeritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(End) My Punishment
Fiksi Penggemar"Daddy" Chanyeol menatap bocah empat tahun yang menatapnya dengan mata berbinar itu. Lelahnya luruh seiring dengan rentangan tangan kecil itu di hadapannya. Dia tak punya pilihan lain selain membalas tatapan itu dengan sebuah senyuman. Tak menunggu...