14. Kisah Nyata.

28 10 11
                                    


Kemarin, hari dimana aku melihatnya.
Dia masih bisa bersenda gurau.

Namun, ada sedikit pilu yang terpatri kala kutilik wajah manisnya.

Kulihat wajahnya yang berseri,
kulihat matanya yang menunjukkan kantuk sedang bercerita jenaka.

Namun, kulihat juga dirinya yang menyimpan semuanya sendirian.

Pada akhirnya, keheningan akan datang kembali.
Pada akhirnya, kita akan tersenyum paksa akan sebuah perpisahan yang nyata.

-Jexezust-
Bogor, 2019.

Universe of WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang