Nice waiting

95 10 1
                                    

"Tetaplah setia!!!
Kerjakan bagian kita dengan setia, dan biarkan Allah mengerjakan bagiannya dengan sempurna di waktu yang tepat."

🌼🌼🌼

Seperti kisah sebelumnya usai melaksanakan kerjaan di jingga hari, dua jam sebelum dhuhur ia sudah membuka toko tempatnya bekerja. Tidak ada yang spesial dari pekerjaan yang digelutinya saat ini.
Namun, ia belajar ilmu baru dari setiap apa yang didapatnya sekarang.

"Selamat siang, dengan Erinka Nadhira Almahyra?"

"Selamat siang, iya Bu, saya sendiri."

"Oh iya Bu, Baik, terimakasih."

"Alhamdulillah ... Hore ... Yes."

"Ada apa Rin? Senang kali kayaknya."
Kata teman Erinka yang sedang duduk di depan tokonya mengamati muka Erinka bersinar hari ini.

"Erinka dapat panggilan kerja Mba!!!"
Seketika ia berhambur memeluk rekan kerjanya.
Sesaat kemudian entah apa yang ada dipikirannya ia melepas pelukan dengan wajah yang berbeda dari sebelumnya. Dan, yang di depan sejenak mengerutkan dahi kebingungan.

"Loh, tadi senyum, sekarang cemberut. Kenapa lagi tuh? Gak senang?"

"Senang sih Mba, tapi ...."

Belum sempat Erinka berbicara, teman seperjuangan nya yang seolah tau apa yang dimaksud langsung berkata.

"Udah, nanti kakak bantuin nyinggung deh ke bos mu. Biar kamu berani ngomong langsung."

"Wah ... Terimakasih kak," ia menyunggingkan senyumnya sambil mengeratkan pelukannya lagi ke rekan kerja yang sudah dianggap seperti kakak sendiri.

Penantian dari usahanya selama ini akhirnya membuahkan hasil. Bijian yang ia tanam dulu kini mulai berbunga dan berharap setelah ini ia bisa memetik buahnya. Erinka baru saja mendapatkan telepon dari sebuah perusahaan kawasan muka kuning industrial park. Jadwal tes akan diselenggarakan esok jam tujuh pagi.

Sisa jam kerjanya tinggal tiga jam lagi,
Ia sedikit lega karena telah membicarakan tentang jadwal tes ke bos nya meskipun awalnya terbilang sulit dan kurang ditanggapi, berkat bantuan si kakak, Erinka mendapat dukungan dari bos nya.

🐇🐇🐇


"Kak Erinnn ... Semangat ya, semoga lulus, Aamin."

"Yakin aja pasti bisa, Rin."

Erinka yang sudah rapi dengan setelan hitam putihnya, berdiri di depan teras kosan ditemani oleh beberapa temannya, ia memperlihatkan raut pudar di wajahnya yang sudah terolesi bedak tabur. Mengamati akan hal itu dua teman satu atap dengannya termasuk Bella mencoba menyemangatinya.

Bagaimana tidak, ini adalah kali pertama ia menjalani tes di tempat yang sudah ditunggu jauh hari.

PT. Epson adalah tujuannya sekarang, bersama carry membawanya ke tempat ini pada pukul enam lewat dua puluh menit.
Di luar pekarangan perusahaan tepatnya di bawah pohon rindang ia mengamati puluhan pasukan hitam putih dengan sepatu yang terbalut di kaki, juga beberapa ransel di bahu mereka. Ada yang menempelkan pantatnya di tanah, ada yang sibuk memainkan ponsel sambil berdiri, bahkan ada yang bercengkerama seolah mereka mengenal satu sama lain. Erinka berada di antara mereka mengamati wajah dan gerak-gerik para pejuang yang siap memenangkan kompetisi ini.
Ya, kompetisi untuk bisa bergabung di perusahaan ini.

"Ayo Adik-adik silahkan masuk."
Instruksi dari seorang security untuk memasuki pekarangan perusahaan.

Jam setengah 7 ia mulai berbaris mengikuti instruksi dari HR (human resource), tidak ada wajah yang familiar baginya. Tes dimulai dengan membagikan setiap soal acakan warna  yang berbeda, tidak ada istilah  copy-paste.
Gadis kecil yang imut duduk di samping Erinka, ia mulai membuka percakapan setelah tes tertulis.

ErinkaWhere stories live. Discover now