1. Awal Jumpa

482 33 16
                                    

"Awal Perjumpaan

seperti musuh, akhir

dengan makna.. cinta!"

Hari yang cerah ini menyambut pagi yang dingin. Kepulan uap kecil yang keluar dari mulut seorang perempuan akibat cuacanya yang dingin.

Yemuxi Fradillo Franti, adalah nama lengkap perempuan itu. Memakai balutan kemeja warna pink dengan gaya ala stylenya, tak lupa celana pendek putih berajut mentontonkan pahanya yang mulus dan putih itu. Mengayuh sepeda di pagi hari membuatnya tidak masalah selagi tidak memboroskan uang. Menggunakan kendaraan seperti ini bisa membantu tubuh sehat juga tidak repot-repot untuk membeli bahan bakar untuk mengisinya.

Alat berwarna putih yang menyumpal di kedua telinganya menimbulkan iringan lagu dari aktris cantik yang sedang naik daun ini. Menggema di telinga Muxi.

Bibirnya komat-kamit tiada henti mengikuti alunan suara merdu idolanya. Bahkan angin yang berhembus menerpa kulitnya yang terekspos. Pun tidak dihiraukan. Menerobos saja hawa dingin yang sudah menusuk ke tulangnya.

Nyanyian terhenti ketika sebuah sepeda yang lain menghalangi jalannya. Seorang pria mengenakan baju hoodie abu-abunya yang menaiki sepeda tersebut sedang menatap ke arahnya tanpa ekspresi.

"Hei, lo minggir jangan halangi jalan gue!" teriak Muxi pada lelaki di hadapanya. Ia berteriak ketus tak perduli dengan dirinya yang di anggap tidak punya sopan santun. Toh, ia tidak kenal dengan pria itu.

Pria itu hanya menatap datar tidak menghiraukan teriakan Muxi yang menggelegar di dalam gang. Untung saja di tempat itu sepi tidak banyak orang yang lalang, jadi tidak akan ada pasang mata lain yang akan merekamnya lalu di ekspos ke sosial media mereka. Bisa jadi viral dirinya telah meneriaki seorang pria yang baru saja melewatinya. Mungkin orang-orang menanggapiya ia 'stress'.

Oh no! Muxi menggeleng kuat ngeri membayangkan itu jika terjadi.

Kemudian pria itu yang tidak tahu siapa namanya, pergi melewatinya begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun dari bibir lelaki itu.

***

-Kampus YONG DONG-

Akhirnya Muxi sampai di tempat tujuan. Kampus Yong Dong, tempat ia akan menempuh ilmu disana dan menambah wawasan.

Bangunan yang kokoh dan tinggi menjulang tak kalah besar dengan semacam gedung yang bertingkat. Di kategorikan sebagai kampus elit, bagus maupun terkenal.

Kampus yang besar bagaikan rumah bertingkat itu memiliki banyak ruang, seperti perpustakaan ada dua, berjarak luas dan besar. Tempat seni yang sengaja di bedakan, ada tempat seni lukis, musik dan tari. Kemudian lapangan basket yang terletak di dalam dan di luar. Di luar hanya ada 3 lapangan yang berbeda-beda untuk dijadiakan basket, sepakbola dan taman. Membuat para mahasiswa disana akan betah dan nyaman.

Melihat dari luar saja mewah apalagi melihat ke dalamnya, pasti tak kalah mewah dan besar. Muxi tersenyum ke arah kampus sedang di indra matanya itu. Tak sabar ingin segera masuk dan melihat kemewahan di dalam sana.

Sebelum masuk ia menggumankan sesuatu Muxi chayo 'semangat', sambil mengepalkan tangan lalu di angkat ke atas. Itu untuk meyakinkan dirinya memberi semangat dalam hidupnya untuk melewati apapun.

Setelah menyemangati diri, Muxi melangkah masuk dengan riang sambil mendorong sepedanya. Begitu shoknya ia di suguhkan dengan nerkanya. Kampus yang bisa di katakan perfect itu. Ia menyukainya bahkan mulutnya tak henti terbuka melongo saking kagum melihatnya.

RELATING (SEGERA PINDAH LAPAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang