Chapter 02: She Who Fell From the Sky [2].

2.8K 234 8
                                    

DISCLAIMER.
• Semua karakter One Piece adalah milik Eiichiro Oda dan author hanya meminjamnya tanpa sepengetahuan beliau.

• Plot cerita dan karakter selain karakter One Piece tidak ada hubungannya dengan cerita utama dan ini semua hanyalah karangan author belaka.

One Piece Light Novel: Luna.
Author: Kuri.

==========================

Luffy tertawa bareng Luna. Dia bercerita soal petualangan mereka di Skypiea dua tahun lalu.

"Kau dikejar oleh ular raksasa? Benarkah?"

"Iya! Ular raksasa itu besar sekali dan bahkan aku tidak bisa mengalahkannya! Lalu anehnya, di dalam ular itu kami menemukan banyak emas!"

"Eh?!!! Ada emas?!"

"Yup! Itu karena ular besar itu menelan emas selama hidupnya!"

Nami sudah ada di belakang Luffy. Luna kaget melihat wanita itu, "Huh?"

"Kenapa?"

Duk! Luffy dipukul oleh Nami kepalanya dari belakang.

"Apa yang-, huh?! Nami?!" Luffy kaget melihat Nami di belakangnya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?! Kau pasti mau mencuri makanan di tengah malam, kan?"

"Uh, memang benar, tapi aku melihat dia disini duluan sebelum aku!"

Luffy menunjuk Luna yang diam memperhatikan mereka. Nami juga melihat gadis berambut hitam itu dan kemudian mengerti apa yang terjadi disini.

"Begitu ya. Nampaknya kamu lapar, bukan?"

Nami berjalan ke arah kitchen setelah itu. Dia memakai apron berwarna pink dan siap untuk masak.

"Aku akan memasak untuk kalian. Jadi kalian harus sabar menunggu."

"Huh?! Sejak kapan kau sebaik itu?!" Luffy kaget mendengar apa yang Nami katakan. Tidak biasanya Nami memasak untuknya, apalagi mungkin ini gratis.

"Apa maksudmu? Aku memasak ini karena dia. Bukan untukmu.."

"Eeeeh?!! Tapi Nami, aku juga lapar!"

"Kau dapat juga. Tapi tidak ada nambah."

"Wahoo!!"

Luna berkedip saja. Dia penasaran siapa wanita itu.

"Hei, Luffy.. siapa dia?"

"Oh, dia adalah Nami. Navigator kami!" Luffy memberitahu, "Nami adalah navigator paling hebat di seluruh lautan. Kau tak bisa menemukan wanita seperti dia, lho!"

"Eh?? Dia sehebat itu!?"

"Tentu saja!"

Nami cuma senyum saat mendengar pujian dari Luffy. Dia sering dipuji olehnya. Tapi ia tahu kalau pujian itu murni dari sebuah kekaguman atas pekerjaan Nami di atas kapal. Dia melakukan pekerjaan luar biasa di atas kapal. Sudah wajar Luffy sebagai kaptennya membanggakan dia.

Sesaat kemudian, masakan Nami selesai. Dia membawa tiga piring kari untuk mereka bertiga. Nami juga sudah membuat jus untuk mereka minum.

"Oh! kari ya!"

"Aku cuma masak sedikit. Kau tahu kita sedang kekurangan bahan makanan."

Luna melihat Kari buatan Nami, lalu perutnya berbunyi karena lapar.

"Kalau lapar, makanlah, sayang." Nami tersenyum ke Luna.

Luna lalu makan dengan lahap, lalu disusul oleh Luffy. Nami juga makan kare buatannya. Mereka makan layaknya keluarga saat makan malam.

One Piece Light Novel: LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang