01. RAVEN: The Song of Death

5.5K 713 22
                                    

RAVEN:The Song of Death

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RAVEN:The Song of Death

When the raven starts to sing, people die.

July, 18

23.08, Octagon Club

Dentuman musik yang diputar Dj mengalun keras di seluruh sudut club malam yang terletak di daerah Gangnam-gu, Seoul dengan ratusan orang yang menari-nari di lantai dansa. Suasananya sangat ramai setiap malam, seperti sekarang, merek berdesak-desakan satu sama lain. Melompat-lompat, menari, saling bercumbu, dan lain-lain.

Di depan bar, di kursi tinggi paling kanan, Taehyung menyalakan rokok, menjepit di ujung bibir dan menghisapnya perlahan.

"Aku jarang melihatmu akhir-akhir ini," kata si bartender ketika menghampiri Taehyung setelah selesai melayani orang lain. "Martini?"

Taehyung menghembuskan asap rokoknya lalu mengangguk. "Aku di tugaskan di Busan dua minggu ini," jawabnya. Ia menatap lantai dansa yang penuh dengan orang-orang berkeringat. "Apa ini hanya perasaanku, atau hari ini pengunjung menjadi lebih banyak dari pada biasanya?"

Si bartender mengangkat sebelah alisnya. "Bos tidak mengatakannya padamu?"

Taehyung menggeleng.

"Bandar narkoba."

Taehyung menghembuskan asap rokoknya lagi. "Dia tidak mengatakan apapun padaku. Kurasa tim lain yang dikirimkan," sahutnya tenang.

Bartender itu mengangguk lalu mendorong segelas martini milik Taehyung. "Memang," balasnya. "Tapi aku belum melihatnya sejak tadi."

Taehyung menelan seteguk martini lalu mengernyit. "Kalau keadaannya memburuk, pasti Jiyong-hyung' mengatakannya padaku."

"Aku tahu," si bartender mengangguk.

Mereka mulai melanjutkan perbincangan ringan mereka. Mulai dari menanyakan pekerjaan masing-masing sampai kehidupan pribadi.

"Kau punya segelas orange juice? Beri aku satu gelas."

Seorang gadis cantik berambut platinum blonde duduk tepat di samping Taehyung. Gaun hitam pendek yang menampilkan kaki jenjang, lengan dan bahunya yang mulus membuat wajah bartender berseri-seri.

"Ya ampun," umpat gadis itu mengibas tangan di depan wajah. "Panas sekali di sini."

Si bartender mengetuk mejanya dua kali hingga membuat gadis blonde menatapnya. "Nona, kau yakin hanya minta orange juice? Aku bisa memberikan gadis cantik sepertimu segelas Rum dengan gratis."

Si gadis berdecih di antara bibir pulm miliknya."Aku akan kembali dalam dua puluh menit, berikan padaku orange juice milikku. Oke?" Kemudian ia beranjak pergi dengan langkah ringan.

RAVEN: The Song of Death - TaeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang