CHAPTER 2
AKU DIBELIPublised: 08-03-2019
Aku meragukan pendengaranku sendiri. Wajahku telah bengkak sampai bentuk wajahku tidak dapat dikenali lagi. Terluka diseluruh tempat bahkan jika harus kukatakan untukku sendiri, aku hanyalah alat yang rusak. Aku juga berpikir bahwa aku tidal lagi mempunyai nilai sebagai buruh paksa maupun sebagai budak seks. Seseorang yang mengatakan akan membeliku sedang berdiskusi dengan penjaja budak dan negosiasi dimulai. Setelah beberapa saat, negosiasi telah selesai, aku dibawa keluar dari kurungan dan dibawa kepada pria yang akan membeliku.
“baiklah, ini adalah sertifikat budak, pelanggan yang terhormat apa anda yakin dengan budak ini? Saya pikr budak ini tidak akan bertahan lama, asal anda tahu jika anda ingin mengembalikannya kami tidak akan mendengarkannya, anda yakin? Hey kamu!! Bukankah Kamu harus menyapa tuan barumu?!!”
Si penjaja budak yang berdiri dibelakangku mendorongku kearah lelaki yang membeliku tadi—tidak, maksudku tuan baruku. Bagaimanapun, karena kakiku terluka dan tidak lagi memiliki sedikitpun kekuatan, aku terjatuh dan terduduk didepan situan baru. Percuma…… aku akan dihukum lagi … tubuhku bergetar dalam posisi dogeza (tertunduk?). tapi sangat mengejutkan, tuan tersebut membawaku dengan lembut menggunakan satu tangannya dan meninggalkan lokasi tanpa berkata apapun.
Aku terkejut bahwa telah dibawa dengan satu tangan dan lega selama beberapa saat, tapi si tuan tidak akan melakukan sesuatu yang baik seperti ini kepada seorang budak, jadi segera kukatakan untuk menurunkanku sambil putus asa.
“pasti akan sangat sulit untuk berjalan ketika terluka kan? Jangan mengkhawatirkan apapun, tetaplah tenang.” Perkataannya membuatku terkejut, ditambah lagi dia telah mengganti posisi cara menggendongku, dari gendongan samping menjadi gaya seperti tuan puteri.
Aku memutuskan untuk tetap diam karena jika mengatakan lebih dari ini, aku takut itu akan membuat perasaan tuanku menjadi buruk.
Walaupun tuan membawaku dilengannya, kenapa siara jejak kakinya seperti tidak merasakan beban dikakinya sama sekali? Aku berpikir bahwa dia berjalan menggunakan satu kaki.
Walaupun aku telah digendong oleh tuan selama perjalanan, tubuhku sudah kehilangan kekuatan yang membuatku hampir kehlangan kesadaran beberapa kali, tapi aku masih dapat mengatasinya terkadang.
Kami terus berjalanselama beberapa waktu, tuanku masih membawaku dalam gendongannya, kami menaik beberapa anak tangga dan kemudian terdengar suara pintu terbuka. Ketika tuan masuk kedalam, terdengar suara nyaring dari dalam rumah.
“oh… itu Gail. Selamat dat….. tunggu! Apa yang kau bawa?!”
“aku membelinya”
“…. Tunggu…. Apa?! Kamu…. Kamu membeli budak?”
“ya”
“apa…. Kenapa?? Hmm…. Ayo kita bicarakan nanti, sampai kapan kau mau membawanya seperti itu? Turunkan dia sekarang”
Saat laki-laki lain berbicara dengan tuanku. Tuanku menurunkanku dilantai dengan lembut. Sejujurnya aku harus memberi salam kepada mereka, tapi aku tidak dapat berbicara dan bahkan lebih sulit lagi bagiku untuk berdiri karena sakit dikakiku. Satu-satunya yang dapat kulakukan adalah dogeza. Aku sudah menyiapkan diri untuk dihukum. Ketika sedang melakukan dogeza kekuatan fisikku sudah mencapai batasnya. Dan kemudia aku pingsan.
######GAIL POV#####
Saat kuletakkan budak laki-laki ke lantai, tiba-tiba dia bersujud dan mulai bergetar. Setelah itu, anak tersebut kehilangan kesadarannya. Aku dengan segera memeriksa kondisinya, dia terlihat bernafas dengan normal, tapi badannya panas, dan keadaannya benar-benar buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
AI O ATAERU KEMONO [BEAST GIVING LOVE] (JP 18+) BAHASA
FantasyJudul : AI O ATAERU KEMONO-TACHI (YAOI 18+) Asal : jepang Author : Chabashira Ichigo Status : on going Jumlah : 2 volume Penerjemah inggris : ch 1-5= yuukou (tapi sudah tidak aktif, sepertinya sudah berhenti) Ch 6 = chasing dream Ch 7-?= dream demon...