AI O ATAERU KEMONO [BEAST GIVING LOVE] (JP 18+) BAHASA

CHAPTER 1 TO ANOTHER WORLD

AI O ATAERU KEMONO-TACHI (YAOI 21+)
CHAPTER 1
To another world

Publised: 06-03-2019

Ketika aku terbangun ini bukanlah dunia yang kuketahui. Setelah pekerjaanku di rumah sakit selesai, aku ingin mengistirahatkan tubuh lelahku sesegera mungkin, sehingga aku segera pulang kerumah lebih awal dihari itu. Setelah aku menutup mataku, sebuah pancaran sinar menyambarku dan seluruh tubuh terasa seperti terlempar kesuatu tempat. Ketika penglihatanku mulai kembali, pemandangan jalanan yang dikelilingi pepohonan terasa tidak akrab.

Hal yang mengejutkan tidak hanya sampai disini, aku merasakan adanya perubahan pada tubuhku. Tubuhku terasa sangat ringan. Walaupun sakit dipunggungku terasa sangat menyakitkan karena operasi sebelumnya, namun aku tidak merasakan adanya rasa sakit, seperti itu benar-benar tidak pernah ada sebelumnya.

Sejak awal tinggi tubuhku memanglah tidak terlalu tinggi, namun sekarang garis pandang terasa lebih rendah, tangan kecil, dan kaki juga kecil. Sepatu yang aku pakai sekarang terlalu besar untukku, kaos dan jaket yang kupakai pun menjadi besar, dan celana chino yang kupakai turun kebawah sampai kekakiku.
Aku membeku beberapa saat karena tidak dapat memahami situasi apa yang telah kualami, namun aku segera menyadarkan diriku dan mulai berjalan hingga tiba didanau dalam hutan. Tenggorokanku terasa sedikit haus sehingga aku segera berlari ketepi danau sekaligus mencari sesuatu untuk wadah air. Air didalam danau lebih jernih dari yang kupikirkan, jadi ini seharusnya bak untuk diminum, ketika aku mencoba untuk mengambil air, aku melihat bayangan diriku didalam air dan ini sungguh mengejutkan. Aku mash sangat terkejut sampai beberapa detik. Ini bukanlah bayangan dari wajahku . tidak, untuk lebh tepatnya itu bukanlah wajah yang kulhat terakhir kali, wajah dan tubuhku berubah menjadi muda lagi. (TL:welcome back my shota baby ^^)
Walaupun usiaku sudah 40 tahun, seorang perawat dari tempatku bekerja mengatakan bahwa aku memiliki wajah awet muda dan lebih terlihat seperti seorang siswa magang ketimbang seorang pegawai, mereka selalu mengatakan iri pada wajahku, namun beberapa rekan dokter dan bosku menertawakan aku sambil berkata bahwa mereka tidak bisa merasakan aura yang bermartabat dariku karena wajah ini.

Kembali kemasa kini, wajah yang ditampilkan sekarang diperkirakan merupakan wajah seorang anak berusia 10 tahun. Tidak peduli betapa awet mudanya wajahku sebelumnya wajahku seharusnya tidak terlihat begitu muda.

Kesimpulannya ialah bahwa aku telah berpindah ketempat yang tak diketahui tanpa alasan yang jelas. Aku akhirnya mengerti apa yang orang-orang katakan tentang: ketika manusia melewati batasnya mereka tidak akan bisa berpikir tentang apapun.

Setelahnya, aku tidak terlalu ingat apa yang terjadi setelah kejadian itu. Dari apa yang kuingat, ketika aku sedang berkeliling disekitar hutan, aku bertemu dengan beberapa lelaki jahat, mereka mengacungkan pisau kearahku. Aku terkejut dan mencoba untuk melarkan diri, tapi aku disrang dari belakang dan tak sadarkan diri. Ketika terbangun, aku sudah duduk didalam tandu dengan tangan dan kakiku terbelenggu. Aku tiba tempat yang seperti sebuah kota, diturunkan dari tandu dan dimasukkan kedalam kurungan. Kulihat didalam kurungan ada orang lain yang mengenakan belenggu seperti aku, tapi tentu saja dia bukan orang jepang. Aku tidak tahu kenapa, tapi mereka memiliki telinga hewan diatas kepalanya dan kulit tubuhnya mempunyai luka.
Hal tulah yang aku ingat. Setelahnya akhirnya aku mengerti bahwa ini bukanlah dijepang atau bumi yang kuketahui, tempat ini merupakan dunia lain, dan aku telah diculik oleh para bandit dan dijual sebagai “budak”. Untungnya aku mengerti bahasa yang digunakan didunia ini, bahkan dapat mengucapkannya, jadi aku berusaha untuk berbicara kepada orang yang terlihat seperti pedagang budak tentang situasiku, tapi aku ditertawakan dan dipukuli, aku, seorang yang hidup dengan damai disebuah Negara dijepang sebelum aku dating kedunia ini, dan memiliki hidup yang tidak pernah mengenal kekerasan, tidak pernah mengharapkan akan mendapatkan perlakukan seperti ini.