Aku hampa bagai langit senja tanpa keindahan jingga. Aku redup bagai langit malam tanpa purnama. Aku menatap jauh ke dalam lubuk hati ku. Haruskah aku tetap menjadi manusia yang rapuh dan tak berdaya. Masihkah aku mau menjadi manusia lemah yang terdiam dan termenung akan keras dunia. Aku ingin keluar dari masalah yang kini menyelimuti kehidupan ku. Aku ingin kembali menemukan kebahagiaan dan mewujudkan impian yang sudah ku tulis rapi. Aku ingin.
Ketika semua orang sudah tak bersama ku, aku kira itu adalah akhir cerita bahagia. Tapi tidak ternyata, dia seorang lelaki baik hati mengajak ku menjadi lebih kuat dan berani. Iya. Aku mengenal nya. Namanya Saputra. Seorang teman yang kini mebangkitkan semangat ku. Dia menyadarkan ku bahwa hidup ku bukan pilihan. Tapi aku harus berjalan melaluinya tanpa boleh berlari, sebab jika aku terlalu cepat melewati hidup aku takkan temui bahagia yang sesungguhnya.
Entah angin apa yang membisikkan tentang ku ke telinganya. Sebab saat dia datang seakan-akan ingin memberi tahu ku jika semua akan baik-baik saja. " Oh tuhan, jangan sampai dia memberi rasa nyaman" gumam ku setiap kali aku berbincang dengan nya melalui media sosial. Saat masalah ku sedang berkecamuk, aku dikirim tuhan sosok yang menguatkan. Entah aku harus bersyukur saat ini, atau tetap larut dalam rasa lemah ku. Aku ingat sekali kata-kata penenang yang selalu dikatakannya "kamu itu kuat, tapi kalau kamu sedang sangat lelah, aku akan menjadi orang pertama yang memberi waktu ku untuk mu". Kata-kata itu seakan menjadi bom semangat bagi ku saat aku masih kalut seperti ini.
Tidak cukup dengan kedatangannya saja, ternyata itu membawa masalah baru bagi ku, ternyata ketika dia menjadi penerang ku, aku malah menjadi tetap salah. Sebab aku bangkit dengan rasa cinta yang mulai jatuh dan tumbuh. Padahal aku tau, dia hanya teman bukan siapa-siapa. Dia pun punya kekasih yang sudah menemaninya dari lama. Ah sudahlah aku tak ingin terlalu jauh membahasnya.
Aku hampa, dunia terasa seperti terombang-ambing tak tentu. Maksud ku dunia ku. Tapi aku terus saja mencoba keluar dari masalah demi masalah yang mendatangi ku. Dari harus gagal dalam berbagai aspek. Dari harus kehilangan kepercayaan diri hingga harus berjuang benar-benar sendiri.
Bangkit? Siapa yang bisa menjamin itu mudah. Itu hal yang sangat sulit. Aku, iya aku. Aku harus membiarkan setiap mulut mencurigai ku. Menatap ku aneh dan bahkan mungkin tak bicara apapun pada ku. Tapi aku berusaha bangkit. Melawan ego dan bahkan melawan sakit ku. Saat tubuh ku sendiri sudah menolak, aku tetap memaksakan. Aku harus melewati sangat banyak tangga dari lantai satu ke lantai empat setiap harinya. Meski kaki ku sudah terasa sangat gemetar, tapi aku tetap berjuang demi setiap impian ku. Pernah kah ada yang peduli. Jawabannya tidak. Aku tetap berjuang kembali meski sendiri. Hingga pada akhirnya aku menyadari satu hal. Hanya diri ku yang tinggal bahkan saat dunia meninggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU
Short StoryKisah ini hanya menceritakan aku dan dunia yang seakan selalu bertolak belakang. Entah aku yang tak memahami, atau entah takdir yang selalu begini. Terbungkam dalam kehampaan.