Rya berjalan menyusuri koridor bersama Reno. Menenteng tas, tanda bahwa dia malas untuk ke sekolah.
Terlihat banyak murid yang sedang ngumpul di depan mading. Salah satu dari mereka keluar dari kerumunan.
"Ada pengumuman apa?" tanya Rya ke seorang cowok.
"Jumat sama sabtu minggu ini diadain kemah. Katanya cuman buat kelas 10 sama kelas 11 doang. Di daerah Bogor."
Rya dan Reno hanya mengangguk-angguk.
"Ya udah makasih."
Seluruh ketua kelas, harap berkumpul di depan ruang guru. Terimakasih.
Kebetulan sekali, Rya dan Reno adalah ketua kelas.
~
Rya langsung masuk ke kelas, saat ia sudah sampai, ia melambaikan tangan ke Reno. Reno hanya tersenyum tipis, dan langsung meninggalkan gue.
Temen-temen sekelas melihat Rya dengan tak ada suara sama sekali.
"Napa sih kalian? Gue tau gue imut, gak usah gitu juga kali." kata Rya sambil ngibasin rambut.
Asik, iklan shampoo. Batin Rya.
"Geer njir." komentar pedas, yang seketika menghancurkan imajinasi Rya.
Ia menatap temannya itu.
"Terus apaan?"
"Kita nunggu peraturan kemah nanti." Rya hanya mengangguk-angguk. Dia melihat kertas yang sedari tadi ia bawa dari ruang guru.
"Kan ada kemah. Kita tentuin kelompoknya sekarang. Kebetulan lagi jamkos. Satu kelompok 6 orang, satu tenda juga. Tap-."
"Menang banyak njir." komentar cowok yang membuat Rya kesal. Ia melemparkan tasnya ke arah muka laki-laki itu.
"Kagak dicampur bego, enak aja. Cowok ya cowok, cewek ya cewek!" geram Rya.
Pagi-pagi udah bikin anak perawan kesel. Batin Rya.
"Tapi, kelompoknya di campur." ujar salah satu cowok lagi. Rya hanya menatap cowok itu kesal.
"Lu pernah kemah ngga sih? Satu kelompok terdiri dari 6 orang. 3 cewek, 3 cowok. Masalah tenda, itu terserah sama tendanya. Kalo tendanya kecil, berarti 1 tenda 3 orang. Kalo besar, berarti kita campur 2 kelompok. 1 tenda berisi 6 orang cewek, yang termasuk 2 kelompok itu."
"Tap-."
"Kelompok itu saling membutuhkan, cewek butuh cowok, dan cowok butuh cewek. Kalo masalah tenda, jangan mau dicampur. Otak lu kayaknya harus gue ruqyah!" ujar Rya kepada cowok tadi. Cowok itu hanya cengengesan.
"Kalo malem-malem, cewek butuh cowok atau sebaliknya gimana? Kan beda tenda."
"Kita bikin lokasinya bersebelahan. Jadi, satu kelompok udah tetanggaan. Gue udah ngatur, gimana caranya kelas kita gak terpisah."
"Terus kalo.."
"Jangan nanya mulu, Bambang! Gue tau otak kotor lu. Jangan banyak tingkah, apalagi masuk ke tenda cewek tanpa disuruh. Seluruh tim kedisiplinan bakal patroli tiap malem. Gue juga bakal nyuruh gangster sekolah buat patroli."
Seketika semua orang terdiam.
Banyak orang yang tau jika, gangster sekolah ini, gangster salah satu yang ditakuti oleh masyarakat.
Tapi, tak ada yang tau siapa ketua dibalik gangster ini. Mereka hanya tau anggota-anggotanya. Dan yang paling mereka tau adalah, Fadlan.
"Sabar ya bro." ucap Ucup sambil menepuk-nepuk bahu Bambang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Squad
Teen FictionGimana jadinya, jika grup squad, didirikan menjadi ekstrakulikuler? Tentu mustahil, mengingat bahwa squad memang bukan hal yang penting di sebuah sekolah. Namun, memang itu yang terjadi. Jomblo Squad. Nama sebuah ekstrakulikuler yang orang-orangny...