🔼 τρία 🔽

285 52 31
                                    

[][][]

"Ketika kau hancur dan dia telah pergi,
jangan tanyakan apakah dirimu belum cukup untuknya?
Masalahnya disini adalah,
Kau sudah lebih dari cukup tetapi hanya dia saja yang tidak sanggup"

-Rupi Kaur-

...



Krystal

09.12 pm
Coffee shop daerah Kemang:

Perlahan gue mendekati sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang asyik melakukan selfie dengan adegan sang laki-laki mencium pipi sang perempuan dengan mesranya di bagian pojok kafe ini.

Mereka yang awalnya tertawa dan sibuk memilih lagi angle untuk melakukan selfie berikutnya seketika terdiam saat gue menarik kursi dan duduk di bangku kosong tepat di hadapan mereka berdua.

"Bee??
Ka-kamu kok ada disini?" Sehun panik, dan si perempuan menunduk,  benar-benar gak mau liat gue.
Sedangkan gue masih melipat kedua tangan gue di depan dada dan menatap perempuan itu tanpa kedip.

"Bee?!
Ayo pergi dari sini!" Ajak Sehun dengan suara yang mulai agak keras menurut gue setelah berdiri di sisi kiri gue.

Gue menoleh ke arah laki-laki yang selama 3 tahun ini menjadi pacar gue dengan tatapan dingin.

"Aku mau ngomong disini!" Gue bersikukuh gak akan mau beranjak dari tempat itu.

"Kita ngomong di luar aja, jangan disini..
Gak enak sama Demian ntar." pinta Sehun, namun gue gak peduli dan masih menatap objek di depan gue yang terlihat sudah mau menangis.

"Aku gak mau ya!
Kalo bisa disini, ngapain di luar??!!
Ohya, Kamu Irene kan??" Gue agak memajukan tubuh gue, berniat mengintimidasi perempuan yang umurnya masih dibawah gue itu.

"Bee..!
Ayolah.." Sehun masih berusaha mengajak gue keluar, dan gue menepis terus tangannya agar berhenti mencoba mengajak gue keluar.

"Udah berapa lama lo jadi selingkuhan cowo gue??
Hah??"

"Bee, gak gini caranya..!"

"Lo bisa diem gak sih Hun??
Gue serius!" Gue bener-bener sudah hilang kesabaran.

"Bee.. apa-apaan sih?!
Gila ya?!"

"Lo berdua yang gila!!
Hei, lo punya mulut kan??"
Tanya gue dengan menunjuk wajah Irene yang kini sudah menangis.

"Lo Irene, SAHABATNYA OYI KAN????!!!!
ADEK DARI COWO GUE INI?!!
JAWAB DONG KALO DI TANYA!!!
MULUT CUMA JADI PAJANGAN MUKA DOANG??!!!!!"
Gak pernah gue se-emosi ini, sumpah!
Dan hampir aja gue menampar pipi Irene karena tuh anak dieeeemm aja kaya film di mute, bikin gue gremetan, asli!

"KRYSTAL, STOP!!!!"
Tapi tangan gue gagal mendarat di pipi mulusnya karena Sehun tiba-tiba nge-bentak lalu menarik lengan tangan gue dengan keras dan kuat
Lalu membawa gue keluar, meninggalkan Irene yang masih duduk di tempatnya.
Yang gue sangat-sangat yakini dia bakal di bicarain sama hampir seluruh pengunjung yang berada di lantai 1 saat itu.

Keeping up with the Kennis!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang