[][][]
Joy
Suara Adzan Maghrib sudah mulai berkumandang dan kak Krystalpun mengantar gue pulang ke rumah tanpa ikut masuk karena melihat mobil abang sudah terparkir di garasi.
"Kakak gak jadi mampir ya Yi?
Maaf.." serunya."Iya gapapa kak, Oyi ngerti kok.." balas gue sambil membuka seatbelt.
"ohya, kakak jalan pulang hati-hati loh ya?!
Inget pesen Oyi tadi, sampe rumah langsung berendem air hangat, jangan play musik mellow, makan juga jangan lupa!
Besok pulang sekolah Oyi ke rumah kakak deh ya kita nyalon bareng, ok??"
Lanjut gue lagi dan akhirnya gue melihat kak Krystal tersenyum ke arah gue dan mengacak rambut gue gemas dan memeluk gue."Kakak bersyukuuuurrrrrr banget bisa di kasih kesempatan sama Tuhan buat ketemu dan kenal kamu Yi, makasih banyak ya Yi..
Kamu selalu ada di saat kakak kaya gini, saat kakak gak tau harus cerita kesiapa lagi tentang apa yang kakak rasain"Gue tersenyum dan mengangguk pelan dalam pelukan kak Krystal.
"Sama-sama kak, Oyi juga bersyukur bisa punya kakak kaya kak Krystal..
Ohya, pokoknya kakak jangan lupa sama janji kakak loh ya?
Walau apapun yang terjadi antara kakak sama abang, kita gak boleh saling ngejauh!""Kakak janji sayang.." jawabnya sembari melepaskan pelukan dan mengulurkan jari kelingkingnya kedepan gue, dan gue pun membalasnya dengan cepat, kami berdua tertawa.
"Yaudah kamu masuk gih, udah jam segini juga.."
Gue mengangguk dan bersiap keluar dari dalam mobil putih tersebut.
"Thanks ya kak, salam buat bunda ya?" Kak Krystal mengangguk dan mulai menjalankan mobil putihnya, gue melambai hingga mobil tersebut sudah cukup jauh dari tempat gue berdiri.
Akhirnya, masuklah gue kedalam daerah garasi dan menghela nafas, karena selain mobil hitam milik abang gue, ada satu mobil warna silver yang ketutupan pintu garasi dan sangat-sangat gue hapal itu mobil siapa.
Lewat pintu garasi yang tembus kedapur gue masuk dan menaruh belanjaan gue kedalam kulkas.
lantai satu masih sama seperti awal tadi gue pergi, sepi dan gak ada siapa-siapa.
Naiklah gue kelantai dua
Dan benar dugaan gue, abang gue sama bang Miko lagi sibuk main PS, cuma make boxer dan baju oblong doang kaya biasanya.
Jujur aja gue males buat nyapa mereka berdua karena ada bang Miko, "musuh for laif gue"
Tapi karena arah ke kamar gue harus ngelewatin tempat mereka main, mau gak mau gue nyapa bang Miko sekedar basa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keeping up with the Kennis!
FanficCinta datang tak terduga Perpisahan datang tak terduga bahkan sebuah keluarga yang sudah lama di idam-idamkan pun juga datang tak terduga.. tapi, bisakah kalian bertahan dan biasa-biasa saja bila menjadi sebuah "keluarga" dengan mantan pacar kalian...