3•[Danger]

16 2 0
                                    

Enjoy ya buat menghayal:)

Author Pov

Daniel menyaksikannya, saat Athala dan Aleta berbarengan memasuki gedung apartemen yang cukup mewah itu. Di benaknya terbersit banyak pertanyaan, kenapa Athala dan Aleta masuk kesana berdua.

Cewek sewaan? Batin Daniel

"Eh apaan sih, belom tentu. Siapa tau mereka ada urusan lain"Daniel mencoba menghilangkan pikiran kotor yang ada di dikepalanya. Daniel tak percaya jika Aleta cewek seperti itu, sama sekali.

Lalu Daniel memutar arah motornya untuk kembali kerumah dan membiarkan rasa penasaran berkecamuk didalam pikirannya.

. . .

Sesampainya diapartemen Athala. Aleta dan Athala langsung membersihkan diri masing-masing, namun saat Athala sedang asik mengganti pakainnya, dirinya merasakan pelukan dari gadisnya.

Aleta?Tentu.

Athala tak langsung menoleh begitu saja, dirinya tau pasti Aleta sedang menginginkan sesuatu dari dirinya.

"Mau apa sih Al?"Tanya Athala to the point

"Kerumah Oma Mila ya, Aleta kangen banget"

Athala tentu tersenyum, permintaan Aleta terlalu mudah. Kalau Aleta mau Athala bisa melakukan sesuatu yang lebih.

Athala membalik badan, membuat mereka saling bertatap walau Aleta lebih pendek dari Athala.

"Gimana?"

"Bilang dulu ya, ntar kalo Oma Mila gak dirumah kan percuma"

Aleta membentuk simbol OK dengan jarinya, Athala lalu mengeluarkan ponsel dari saku celana dan langsung menelfon Oma Mila.

"Halo Oma?"

"..."

"Aleta pengen main kesana nih"

".."

"Oh yaudah ntar Athala bilangin Aleta"

"..."

"Iya"

Athala mengakhiri panggilan dan langsung menatap Aleta.

"Oma Mila masih di Lombok, pulangnya juga belum tentu"

Aleta mengerucutkan bibirnya, Omanya akhir-akhir ini memang sangat sibuk. Itu karena Oma Mila tergabung dalam Tim Sosial Jakarta. Dimana mereka selalu menolong korban bencana alam di Indonesia.

"Yaudah deh"

"Kapan-kapan Oma Mila main kesini kok, jangan cemberut bikin Athala nafsu aja"

Aleta mendecak, dirinya lalu memutar tubuhnya untuk pergi dari kamar Athala. Tentu Aleta ngambek dengan perkataan Athala tadi. Athala pun membuntuti Aleta dan langsung menarik tangan gadis itu agar mau berhadapan dengannya.

"Apa?"Aleta bertanya dengan nada sarkasme, tetapi Athala malah memeluk tubuh Aleta dengan erat.

"Aku bersyukur Al, Tuhan masih mau ngasih aku orang yang benar-benar berharga buat dijaga. Kamu tahu kan kacaunya aku gimana dulu? Aku berandalan, bahkan gak bisa diatur. Hidup aku jauh lebih baik setelah ada kamu"

"Athala aku lagi nggak mood buat nangis"

Athala semakin mengeratkan pelukannya dan makin menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Aleta. Entahlah, Athala merasa sangat nyaman akan hal itu.

"Aku nggak tau Al kapan aku mulai cinta sama kamu, perasaan ini hadir gitu aja"

"Gak usah mengingat hari dimana kita mulai mencintai, tapi ingat apakah hari ini kita masih saling mencintai"

•MIRACLE•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang