5. Softex Daun Sirih

22.1K 882 49
                                    

Cowok mah gitu, gak cukup satu cewek. Iya kalau ganteng, kalau jelek? Masih untung cewek mau.

*******

Bell sekolah SMA angkasa telah berdering 10 menit yang lalu. Semua siswa siswi telah pergi meninggalkan sekolah. Sama hal nya dengan Dhea dan Dava.

Di sepanjang perjalan menuju rumah, bibir Dhea tak habis habisnya mengeluarkan kalimat sumpah serapah untuk Dava.

Hal ini di sebabkan oleh kejadian di kantin tadi, saat Dava meninggalkan Dhea yang tengah adu bacot dengan Tari tanpa pamit, membuat telinga Dava sekarang terasa terbakar karena terus mendengar omelan Dhea yang tiada henti.

"Dapah emang bego, nyebelin, jelek, aya benci Dapah!"

"Ntar kalau dateng ke rumah aya bakal sembunyiin semvak spiderman punya Dapah!"

Dava yang mendengar ucapan terakhir Dhea sontak membelalak matanya."Maafin gue lah ya, jangan sembunyiin yah, gue bakal beliin lo apapun yang lo mau deh." bujuk Dava.

Mendengar kalimat yang Dava ucapakan sontak membuat mata Dhea melebar.

Dhea nekat menekan bahu Dava dan memajukan wajahnya berniat untuk memastikan ucapan Dava. "beneran? Dava mau beliin aya semua yang aya mau?" tanya Dhea.

Dava menggeram di dalam hatinya. Bukan karena Dhea yang meminta nya untuk membelikan apa saja yang dia inginkan, melainkan karena bahunya yang terasa sakit karena Dhea yang menekan nya terlalu keras, seakan akan menopangkan beban tubuhnya di bahu Dava.

Dava mengulurkan tangannya ke samping kirinya, mendorong wajah Dhea agar kembali ke posisi semula. "Duduk ya. Bahu gue sakit lo tekan!" kesal Dava

Dhea mengelus keningnya yang sakit karena di dorong oleh Dava tanpa rasa peri kemanusiaan. "Yaudah sih, aya kan cuma mau mastiin ucapan Dapah!"

Di balik helm fullface nya Dava menyungging kan senyum. "Gue gak bakal ingar janji sama lo ya, kalaupun suatu saat nanti gue ingar. Lo boleh benci gue." ucap Dava.

Di balik punggung Dava, Dhea tersenyum. Dhea tidak menjawab, Dhea malahan melingkarkan tanganya di perut Dava.

Karena Dhea percaya, Dava-nya tidak akan mengingkari janji yang di buatnya.

*******

Hawa dinginlah yang pertama kali menyambut kedatangan Dhea dan Dava saat mereka memasuki supermarket. Ya, Dava menepati janji nya untuk membelikan apa saja yang Dhea inginkan. Dan tujuan Dhea kali ini lagi, lagi dan lagi adalah supermarket.

"Dapah, ayo cepetan jalannya ihh."

Dava memutar bola matanya malas, Dava tak habis pikir. Bagaimana bisa gadis itu bisa menghabiskan es krim, susu indomilk, cokelat, dan berbagai cemilan ringan yang sangat banyak di troli belanjaan yang dia dorong ini? Apa gadis itu memiliki perut karet yang tidak percah? Ahh entahlah.

Dava mempercepat jalan nya saat melihat gadis di depan nya itu melambaikan tangan ke arahnya. 

"Ada apa?" tanya Dava to the point.

"Dapah, kayaknya aya kebelet pipis deh." rengek Dhea.

"Yaudah, ayo kita cari toilet. Gue temenin."

Dhea menggeleng,"Gausah dapah, tugas Dapah sekarang cariin aya softex daun sirih. Karena kayaknya bentar lagi aya bakal dateng bulan deh."

Rasanya Dava ingin menghilang saat ini juga. Demi apa? Membeli softex? Cowok? Sepertinya gadis itu sengaja mengerjainya.

Spoiled Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang