"Hei, bunga Sakura akan segera mekar. Apa rencanamu?"
.
.
.
.
.
.
.
Tori mengernyitkan keningnya bingung. Bukan karena pertanyaannya yang di rasa aneh atau apa, tapi bingung karena teman penanya hanya menuliskan sebuah pertanyaan tanpa adanya tulisan panjang lebar seperti biasanya.
Dan itu membuat Tori kesal.
Setelah menanti berhari-hari dengan tidak sabaran yang ia dapat hanyalah sebuah pesan singkat berisi pertanyaan yang tidak penting.
Tidak bisa di terima.
Tori mengambil pulpen merah mudanya kemudian membalas surat itu dengan wajah dongkol.
Kenapa baru mengirim surat sekarang? Aku sudah khawatir kalau kau tidak mengirim surat tahun ini seperti tahun sebelumnya! Dasar menyebalkan!
Dan apa-apaan pertanyaanmu itu?! Tidak bisakah kau menulisnya lebih panjang?! Kena tumor jari atau bagaimana?
Satu-satunya rencanaku saat bunga sakura mekar adalah menunggu surat terakhirmu!
"Tch, awas saja kalau dia tidak membalasnya."
Tori menyelipkan kembali surat itu di salah satu dahan pohon, meletakkan surat itu di tempat semula, tempat dimana ia menemukannya.
Dan sekarang yang perlu ia lakukan hanyalah menunggu hari esok tiba.
.
.
.
.
.
.
.
Dih, Momo galak
Tori semakin dibuat kesal karenanya. Maunya apa sih!?
Tiga paragraf di balas tiga kata.
Siapa yang tidak emosi coba?
Sambil terus menggerutu, Tori meremas kertas itu dan membuangnya asal.
Lalu memungutnya kembali.
Belum sempat Tori menulis balasannya sebuah suara menghentikan ujung pulpen yang hampir menyentuh permukaan kertas putihnya,
"Tuan muda, apa yang kau lakukan disini?"
Tori tersentak kaget dan menoleh ke sumber suara.
Di belakangnya berdiri seorang gadis bersurai [Your Hair Color], menatapnya dengan senyum kecil yang selalu terukir di wajahnya.
"[N-Name]!? Bagaimana kau bisa ada disini?!" Tanya Tori terkejut.
[Name] berjalan dan duduk di sebelah Tori.
"Jalan."
Hening.
"O-oh hahaha..."
Tak tau harus apa, Tori tertawa canggung, menanggapi candaan [Y/N].
Ia terlalu sungkan untuk berbicara lebih banyak dengan [Name].
Bukan hanya karena tak terlalu dekat dengannya tapi juga karena [Name] terlalu misterius untuk Tori.
Hingga sekarang, walau sudah bertahun-tahun tinggal bersama di rumahnya yang ia tau tentang [Name] hanyalah, nama, umur dan fakta kalau dia adalah anak salah satu pembantu di rumahnya.
Sebenarnya [Name] ga misterius-misterius amat cuma Torinya aja yang takut nanya ┐(´д`)┌
Di mata Tori, [Name] mempunyai aura yang sangat mengerikan.
Hampir setara dengan aura Yuzuru ketika marah, bedanya walau [Name] tidak marah auranya tetap semenyeramkan itu.
Ga tau kenapa ┐(´д`)┌
Lol.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Message | Himemiya Tori x Reader
FanficHanya tentang sepucuk surat di musim semi FragmentS 2rd Project Cover by @Nikishima_Kumiko