12. something happen

1.2K 141 1
                                    












Hyesu tersenyum melihat pemandangan luar yang cerah. Aroma ranting basah berpadu dengan dinginnya udara pagi.

Hari ini mulai bersinar. Sisa-sisa salju kemarin mulai mencair di gantikan dengan ranting pohon yang mulai menumbuhkan daunannya. Musim semi mulai datang. Musim favorit Hyesu dimana ia bisa menikmati guguran kelopak mereka yang berwarna pink.

Hyesu melirik dindinh kamarnya. Matanya tertuju pada jam dinding yang menunjukan pukul enam pagi. Ia ingat hari ini ia ada kunjungan sekolah ke Perpustakaan Negara. Ia harus bergegas mempersiapkan dirinya agar tidak terlambat sampai sekolah.

Hyesu merapatkan sedikit jaketnya menghalangi udara dingin yang mencoba menembus pertahanan dari jaketnya. Ia bersyukur, cahaya matahari bisa membantunya mengahangatkan tubuh. Jadi ia tidak perlu repot-repot menggunakan mantel tebal seperti musim dingin. Terlalu risih. Ia tidak menyukainya.

"Oh, astaga!"

Hyesu memalingkan wajahnya pada seorang pria yang berjongkok memungut barang-barangnya yang berserakan. Hyesu mendekatinya mengikuti posisinya dan ikut berjongkok. Tangannya juga ikut memunguti barang-barang yang berserakan. "Anda baik-baik saja, Tuan?" Tanya ramah Hyesu pada pria di depannya.

"Ah, ya, hanya sedikit terpleset dan oleng, jadi barang-barangku terjatuh." Jelas pria tersebut disertai senyuman.

Hyesu membantu membawa barang-barangnya. "Biar saya bantu bawa, sepertinya anda kerepotan," tawar Hyesu.

"Apa tidak merepotkanmu?"

Hyesu menggeleng, "Tentu tidak aku senang bisa membantu anda,"

"Baiklah, terima kasih banyak, mari ikut aku."

Hyesu berjalan mengikuti langkah pria tersebut. Kakinya berjalan menuju sebuah basement gedung perusahaan teknologi. Kakinya berhenti pada sebuah mobil hitam yang bersih mengkilat. Pria itu membuka bagasi belakang. "Taruh disini saja,"

Hyesu mengangguk dan menaruh barang-barang tersebut kedalam bagasi.

Alih-alih terpukau dengan kemewahannya. Mata Hyesu tertuju pada foto keluarga dengan anak laki-laki yang terlihat lucu dan tembam tersenyum manis.

"Apa itu putramu?" Tanya Hyesu penasaran.

Pria itu mengikuti pandangan Hyesu menatap ke arah bingkai kecil dengan foto keluarga. Ia mengangguk dan tersenyum. "Ya, dia putraku satu-satunya."

"Dia lucu sekali," puji Hyesu karena dia benar-benar sangat gemas melihatnya.

Pria tersebut meneliti pakaian yang di kenakan Hyesu. "Kau sisiwi SMK?" Tanya pria tersebut.

Hyesu tersenyum dan mengangguk. "Iya,"

"Sepertinya seragammu tidak asing?" Hyesu terkejut ketika pria itu mengenali seragam sekolahnya.

"Eoh, benarkah?"l

Pria itu mengangguk.

"Jadi, namamu Min Hyesu?" Hyesu melirik nametag yang ia gunakan dan mengangguk. Lagi.

"Astaga! Maaf tuan aku harus segera pergi sekarang," Hyesu membungkukkan badannya dan berlari meninggalkannya. Ia tidak peduli walau pria itu memanggil namanya.

Ia benar-benar sudah terlambat.

Hyesu mengatur nafasnya sejenak sesampainya di halte bus. Ia melihat waktu dini hari dari jam tangannya.

Masih ada satu bus lagi yang melintas. Ia harus menunggu beberapa menit lagi agar ia bisa menaiki bus.

Hyesu terlonjak kaget saat seseorang membungkam mulutnya kencang dan menarik pergelangan tangannya menjauhi area Halte. Ia mencoba meronta sekuatnya. Sebelum akhirnya ia melemas dan pandangannya mulai kabur dan kemudian semuanya menjadi gelap.

Sweet Bad Boy [Kim Namjoon] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang