13. Special With You

1.2K 132 1
                                    







Sudah tiga puluh menit Hyesu terdiam di sebuah bathub. Satu minggu belakangan ini pikirannya kacau. Ia sulit fokus pada kesehariannya. Termasuk dalam pendidikannya.

Pertemuan dengan dua orang pria satu minggu lalu disebuah rumah sakit masih terbayang. Malam ini adalah malam terakhirnya untuk mengambil keputusan. Hyesu menghela nafas.

Aromaterapi Lavender di ruang kamar mandi tidak membantunya untuk berpikir jernih. Ia malah semakin memikirkannya dan membuat dirinya mengalami sulit tidur. Ia takut Yoongi mengetahui masalah ini. Keputusan yang ia ambil akan sangat berpengaruh padanya. Termasuk untuk Yoongi.

Pria itu tidak hanya melibatkan Yoongi dalam hal ini. Tapi juga beberapa orang lainnya yang tidak di sebutkan namanya. Walau pria itu bilang Yoongi bukan orang yang akan mendapat dampak paling menyakitkan, ia tetap khawatir.

Pikirannya semakin meliar saja kala perkataan-perkataannya terngiang dalam pikirannya.

Tak ada pilihan lain. Malam ini ia harus menemuinya.



Namjoon membolak-balikkan lembaran kertas buku sekolahnya. Matanya membaca dengan teliti soal-soal dalam bukunya. Fokus pada bukunya membuyar saat ponselnya berdering singkat.

Sebuah pemeberitahuan dari aplikasi maps.

Namjoon membuka notifikasi tersebut. Sebuah titik merah terlihat berjalan menuju sebuah tempat dalam mapsnya.

Namjoon menyudahi kegiatan belajarnya dan menutup bukunya.

Dengan tergesa-gesa Namjoon mengambil jaket hitam dan kunci motornya.

Ada yang tidak beres.

Namjoon memarkirkan motornya di depan sebuah gedung terbengkalai. Gedung yang benar-benar tidak layak huni. Matanya menelurusuri setiap sudut gedung ini.

"Kenapa Hyesu kesini di tengah malam seperti ini?" Namjoon bergumam menatap ponselnya. "Dimana pintu masuknya? Kenapa gelap sekali?" Namjoon mencoba menerobos masuk kedalam gedung tersebut. Ia mengelilingi gedung tersebut mencari celah yang cukup agar ia bisa masuk kedalamnya.

Sudah hampir tigapuluh menit ia menelusuri gedung tersebut. Tak ada setitik celahpun yang bisa ia terobos masuk. Ia benar-benar lelah saat ini. Keringatnya juga sudah membanjiri pelipisnya.

"Namjoon Sunbae?"

Namjoon menoleh keasal suara tersebut mendapati Hyesu yang berdiri mematung mengahadapnya. "Eoh, H-hyesu, se-sejak kapan kau disitu?" Tanya Namjoon gugup karena ia kedapatan membuntuti Hyesu ketempat ini.

"Eung ... aku baru saja sampai sini. Apa yang Sunbae lakukan disini?" Tanya Hyesu setenang mungkin.

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau kesini malam-malam begini? Kau taukan ini bahaya?"

Hyesu menatap Namjoon tak percaya, "Kau mengikutiku?"

Namjoon menggerakan bola matanya kekanan dan kekiri, "Ti-tidak, siapa yang mengikutimu aku tadi melihatmu berjalan kesini jadi aku-- Ck! Sudahlah jawab saja apa yang kau lakukan disini?" Namjoon mencoba mengalihkan pembicaraannya. Namjoon sudah kehabisan kata-kata.

"Aku baru saja mengecek toko ibuku disana," Hyesu menunjuk sebuah toko bunga yang cukup besar dan mewah dengan dinding kaca menampilkan jajaran bunga yang bermacam-macam.

Namjoon menggaruk lehernya yang tidak gatal. "Ah begitu, apa itu kau yang mengurusnya?"

Hyesu menggeleng, "Aku hanya mengeceknya beberapa waktu sekali,"

Sweet Bad Boy [Kim Namjoon] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang